Hubungan AS dan Israel Dikabarkan Sedikit Pecah saat Mayoritas Negara Setuju Gencatan Senjata

- 14 Desember 2023, 09:40 WIB
Vote Resolusi Genjatan Senjata dalam forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Vote Resolusi Genjatan Senjata dalam forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). /Reuters/

PR TASIKMALAYA - Sebuah gesekan yang dilaporkan sebagai benih perpecahan antara Israel dan Amerika Serikat (AS) dikabarkan terjadi setelah mayoritas suara di resolusi PBB menyetujui adanya gencatan senjata di Gaza.

Dalam hal ini, dilansir dari The Guardian, Rabu, 13 Desember 2023, Israel dan AS kini telah menunjukan ketidaksepakatan publik mereka yang paling tajam mengenai masa depan perang melawan Hamas.

Hal itu terjadi ketika kedua sekutu tersebut semakin terisolasi oleh seruan dari kesepakatan dunia di forum PBB untuk melaksanakan adanya gencatan senjata.

Menurut laporan Associated Press, perpecahan ini mulai terjadi pada Selasa, 12 Desember 2023, tepatnya ketika pasukan Israel melakukan serangan di Gaza dengan menghancurkan banyak rumah di sana.

Baca Juga: Palestina Sebut Jumlah Korban Tewas di Gaza Capai 17 Ribu Orang, Mayoritas Anak-anak dan Perempuan

Merespon hal itu, Presiden AS, Joe Biden dikabarkan telah berbincang secara langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Dalam isi pembicaraannya, dirinya mencoba memberitahu bahwa mereka kini tengah kehilangan dukungan internasional.

Joe Biden menyatakan alasan mereka kehilangan dukungan itu karena “pengeboman tanpa pandang bulu”. Selain itu, Netanyahu juga diminta untuk mengubah komposisi pemerintahannya, yang kini tengah banyak diisi oleh partai-partai sayap kanan.

Sementara itu dalam waktu yang tak jauh berbeda dari serangan Israel, Majelis Umum PBB mengeluarkan sebuah resolusi yang berisi seruan untuk adanya gencatan senjata di Gaza. Hasilnya sebanyak 153 suara mendukung, 10 menentang, dan 23 abstain.

Menurut The Guardian, hasil ini sebenarnya hanya bersifat simbolis. Meski demikian, tetap dapat dijadikan barometer yang sangat terkait opini dunia. 

Baca Juga: Warga Palestina Terancam, Penyakit Menular Jadi Masalah Baru di Gaza Selatan

Adapun dari hasil pemungutan suara tersebut secara pasti tidak ada satu pun negara besar yang tergabung untuk menentang gencatan senjata di Gaza bersama Israel dan Amerika.

Komentar Biden di atas kabarnya muncul setelah penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan berangkat ke Israel untuk berdiskusi dengan Netanyahu terkait jadwal perang dan dampak dari kekalahan Hamas ke depannya.

Sementara itu, minggu depan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin akan terbang menuju Israel untuk memberikan dukungan pada mereka. Namun, menurut Pentagon, Lloyd juga akan menyampaikan bahwa mereka harus menghindari lebih banyak korban sipil di Gaza.

Baca Juga: Sudah Tak Hiraukan PBB dan Amerika Serikat, Israel Tetap Serang Gaza Selatan

Menanggapi hal ini, menurut laporan Reuters, otoritas Palestina menyambut baik adanya resolusi dari PBB. Tak hanya itu, mereka juga meminta agar seluruh negara dapat menekan Israel agar mematuhi kesepakatan tersebut.

Laporan The Guardian kemudian menyimpulkan Israel dan AS masih akan tetap berpegang teguh pada prinsip mereka, yakni memberikan gencatan senjata hanya akan menguntungkan Hamas secara sepihak.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x