Warga Palestina Terancam, Penyakit Menular Jadi Masalah Baru di Gaza Selatan

- 5 Desember 2023, 16:37 WIB
Kamp tenda yang menampung pengungsi Palestina di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 26 Oktober 2023.
Kamp tenda yang menampung pengungsi Palestina di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 26 Oktober 2023. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

PR TASIKMALAYA - Di tengah serangan masif Israel menuju wilayah Gaza Selatan, para dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit di Gaza melaporkan bahwa terdapat penyebaran penyakit menular kini menjadi masalah baru.

Dalam hal ini, salah satu faktornya adalah penumpukan pengungsi yang disebabkan dari peringatan yang diberikan Israel sebelum menyerang Gaza Selatan.

Seorang Dokter relawan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis melaporkan pada salah satu media di Inggris, The Independent bahwa kini di sekitar rumah sakit terdapat penyakit menular di antaranya seperti infeksi jamur, masalah epidemiologi, hingga pneumonia.

Sejak berakhirnya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan pasukan Hamas dari Palestina, Khan Younis di Gaza Selatan kini menjadi target utama.

Baca Juga: Tempat Tinggal Imam Al Aqsa Digerebek Israel karena Dianggap Bangunan Tidak Sah

Atas hal itu, evakuasi dari para pengungsi ke rumah sakit di daerah itu membuat penularan penyakit semakin cepat. Dokter relawan lain di Rumah Sakit Nasser, Yousef Adnan menyebut situasi di sana sebagai sebuah bencana.

Dalam laporannya, Adnan menyatakan bahwa kini mereka mulai banyak menangani masalah penyakit diare. Kesulitan penanganan ditemukan setelah kurangnya akses air bersih.

“Kami menangani ribuan kasus diare karena kurangnya akses terhadap air bersih,” katanya pada The Independent, Selasa, 5 Desember 2023.

Kerepotan juga terjadi di rumah sakit setelah kini serangan Israel ke wilayah Gaza Selatan mulai dilancarkan. Para dokter juga memiliki lebih banyak pasien yang menjadi korban dari gelombang lain dari serangan Israel.

Baca Juga: Sudah Tak Hiraukan PBB dan Amerika Serikat, Israel Tetap Serang Gaza Selatan

Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan situasi terbaru yang diterima organisasi tersebut dari Israel melalui utas yang diunggahnya di akun aplikasi X pribadinya.

Dirinya menyatakan bahwa gudang medis yang tersedia di Gaza Selatan milik WHO diminta oleh Israel Defense Force (IDF) untuk segera dipindahkan sebelum mereka melakukan penyerangan.

Hari ini, WHO menerima pemberitahuan dari pasukan pertahanan Israel bahwa kami harus memindahkan persediaan kami dari gudang medis kami di Gaza Selatan dalam waktu 24 jam. Karena operasi darat akan membuatnya tidak dapat digunakan lagi,” tulisnya dalam utas yang diunggahnya pada Selasa, 5 Desember 2023.

Menanggapi hal itu, Tedros dengan tegas meminta kembali Israel untuk mencabut permintaan tersebut. Sebab itu dinilai dapat mencederai perlindungan hak warga sipil untuk menerima bantuan medis.

Kami menghimbau Israel untuk mencabut perintah tersebut, dan mengambil segala tindakan yang mungkin untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan,” tulisnya menambahkan.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah