Baca Juga: Ditanya Soal Pasangan Cawapres Prabowo Subianto, Sekjen Gerindra Bilang Sing Sabar
Sementara itu, baik Israel maupun Otoritas Palestina di Tepi Barat dan menjadi rival politik Hamas, tidak hadir dalam pertemuan tersebut karena mereka bukan anggota Dewan Keamanan.
Dalam pertemuan tersebut, Duta Besar Palestina, Riyad Mansour, meminta diplomat untuk berfokus pada upaya mengakhiri pendudukan Israel.
Dia juga menyoroti bahwa perhatian media dan politisi sering kali hanya muncul ketika warga Israel terbunuh.
Beberapa organisasi hak asasi manusia Palestina mengkritik PBB atas ketidaktegasan dalam menangani kekerasan terbaru ini.
Baca Juga: Bagaimana Mengajukan Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT Oktober 2024? Simak Informasi Lengkapnya
Mereka meminta negara-negara anggota PBB untuk mengatasi akar penyebab konflik dan melindungi rakyat Palestina dari serangan Israel.
Sebelum pertemuan tersebut, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan banyak dikritisi oleh negara-negara lain karena menunjukkan gambar-gambar yang menggambarkan warga sipil Israel yang diculik oleh Hamas.
Dia menyebutnya sebagai 'kejahatan perang yang jelas dan terdokumentasi' dan menekankan bahwa Israel perlu mendapatkan dukungan yang kuat untuk mempertahankan diri dan dunia bebas.
Saat ini, Gaza, yang dihuni oleh sekitar 2 juta orang dengan luas wilayah sekitar 365 km persegi, telah dikuasai oleh pejuang Hamas sejak tahun 2007, setelah perang singkat dengan pasukan yang setia pada Otoritas Palestina.