Korea Selatan Menuduh Seorang Pendeta atas Covid-19 yang Dinilai Telah Menghalangi Pelacakan Kontak

- 17 Agustus 2020, 11:15 WIB
Korea Selatan menuduh pendeta yang dinilai telah menghalangi proses pelacakan kontak Virus corona.*
Korea Selatan menuduh pendeta yang dinilai telah menghalangi proses pelacakan kontak Virus corona.* /The Korea Times

PR TASIKMALAYA - Korea Selatan menuduh seorang pendeta konservatif pada hari Minggu, 16 Agustus 2020 yang melanggar aturan isolasi diri dan menghalangi pelacakan kontak di sebuah gereja di mana 240 infeksi telah memicu wabah terburuk di negara itu dalam lebih dari lima bulan.

Gereja Sarang Jeil, yang dipimpin oleh Pendeta Jun Kwang-hoon, menghidupkan kembali kenangan buruk tentang wabah terbesar di negara itu tersebut yang menjangkit pengikut sekte Kristen yang tertutup pada bulan Februari lalu.

Korea Selatan pada hari Minggu melaporkan 279 kasus baru, lebih dari dua kali lipat yang dilaporkan pada hari Jumat 14 Agustus 2020, dengan sebagian besar infeksi baru ditemukan di sekitar Seoul.

Baca Juga: Jadi Tersangka dalam Kasus Djoko Tjandra, Napoleon Bonaparte dan Tommy Sumardi Dicekal 20 Hari

Selain infeksi yang terkait dengan gereja, ada juga kelompok yang lebih kecil, termasuk sekitar 30 kasus yang terkait dengan toko Starbucks di kota Paju, utara Seoul.

Lonjakan kasus Covid-19 mendorong pihak berwenang pada hari Minggu untuk memberlakukan kembali pembatasan jarak sosial yang lebih ketat di wilayah metropolitan Seoul.

Kementerian kesehatan mengatakan telah mengajukan pengaduan terhadap Jun, karena melanggar aturan isolasi diri dengan berpartisipasi dalam rapat umum pada hari Sabtu.

Baca Juga: Memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 RI, Bank Indonesia akan Meluncurkan Uang Khusus

Jun juga diketahui menghalangi penyelidikan medis terhadap wabah tersebut dengan tidak memberikan daftar lengkap dari anggota gereja untuk pengujian dan penelusuran kontak.

Bahkan Gereja Sarang Jeil itu, tidak menanggapi panggilan telepon dari Reuters yang meminta komentar.

Pada hari Sabtu, ribuan demonstran berpartisipasi dalam protes jalanan terhadap kebijakan Presiden Moon Jae-in, menentang larangan unjuk rasa di ibu kota.

Baca Juga: Banyak Digemari, Aplikasi Spotify Kini akan Hadirkan Fitur 'Bedtime' untuk Pengantar Tidur

Presiden Moon mengatakan wabah terbaru merupakan tantangan terbesar dalam upaya memerangi Covid-19 sejak infeksi terbanyak dilacak di Gereja Yesus Shincheonji, sebuah sekte agama rahasia, enam bulan lalu.

Pada 1 Agustus 2020, otoritas Korea Selatan menangkap pendiri sekte tersebut, Lee Man-hee, karena diduga menyembunyikan informasi penting dari pelacak kontak.

Presiden Moon memperingatkan tindakan tegas dan kuat terhadap beberapa gereja, dengan menyebut perilaku mereka sebagai tindakan tak termaafkan yang mengancam kehidupan publik.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah