Korut Rencanakan Kirim 12 Juta Selebaran Propaganda, Korea Selatan Siap Balas dengan Aksi Militer

- 24 Juni 2020, 06:55 WIB
PARA aktivis yang dijuluki pembelot oleh Korea Utara bersiap mengirim balon berisi propaganda, termasuk di dalamnya drama Korea, di perbatasan Paju, sebelah utara dari Seoul, 2014 lalu.*
PARA aktivis yang dijuluki pembelot oleh Korea Utara bersiap mengirim balon berisi propaganda, termasuk di dalamnya drama Korea, di perbatasan Paju, sebelah utara dari Seoul, 2014 lalu.* / AFP/File Jung Yeon-Je/

PR TASIKMALAYA - Korea Selatan memantau dengan cermat pergerakan militer Korea Utara, menyusul rencana Pyongyang mengirim selebaran propaganda melintasi perbatasan. Seoul membuka semua opsi untuk merespon, termasuk aksi militer.

Korea Utara sedang bersiap untuk melepaskan sekitar 3.000 balon yang membawa 12 juta selebaran propaganda ke Korea Selatan.

Menurut laporan KCNA, hal itu dilakukan lantaran kegagalan Korea Selatan menghentikan para pembelot mengirim selebaran anti-Pyongyang.

Baca Juga: 14 Catatan Kriminal John Kei, Membunuh saat Usia 22 Tahun hingga Diduga Otak Kasus Green Lake City

"Kami memantau dengan seksama langkah-langkah yang militer Korea Utara lakukan mengenai pengorbanan sepanjang waktu.

"Dalam persiapan untuk berbagai kemungkinan, kami mempertahankan postur kesiapan yang kuat," kata Kolonel Kim Jun-rak, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Yonhap News Agency.

Korea Utara tidak menjelaskan, kapan dan bagaimana akan mengirim selebaran. Namun, negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu bisa menggunakan drone untuk menerbangkannya. Bahkan, terbuka kemungkinan Korea Utara mendistribusikannya melalui laut dari kapal.

Baca Juga: Kumpulkan Uang untuk Saudaranya yang Meninggal, Bocah 2 Tahun Bersepeda Sejauh 76 km dalam 9 Hari

"Jika Korea Utara menggunakan pesawat tak berawak, misalnya, yang melanggar perjanjian militer antar-Korea, kami akan terpaksa mengambil tindakan militer yang sesuai," ungkap seorang pejabat JCS.

Di bawah Perjanjian Militer Komprehensif yang ditandatangani pada 19 September 2018, Korea Selatan dan Korea Utara membentuk zona larangan terbang di sepanjang perbatasan antar-Korea.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Yonhap News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x