PR TASIKMALAYA - Seekor banteng harus mati kesakitan usai berulang kali ditikam selama adu banteng pertama di Spanyol.
Adu banteng yang kembali digelar pasca lockdown tersebut memicu kemarahan dari aktivis satwan setempat.
Foto-foto adu banteng yang digelar di Avila, 55 mil barat ibukota, Madrid itu memperlihatkan luka dan darah yang mengalir dari hidung dan mulut banteng.
Baca Juga: Dianggap Lelah Hadapi Tekanan, Duta Besar AS untuk Korsel Cukur Habis Kumis Kesayangan
Dikutip dari Daily Star, adu banteng yang tak dihadiri penonton itu, diakui para aktivis adalah acara yang tak mendapat dukungan atau minat.
Sebab, perkalihan antara banteng dan manusia tidak seharusnya terjadi, karena pemerintah tak memberikan dana, sang matador mesti bertahan hidup.
"Apakah kita belum mengalami overdosis kematian dan rasa sakit dalam beberapa bulan terakhir ini?
Baca Juga: Keseruan Jang Hansol bersama Member BTS, Jimin Disapa 'Mas Ganteng' hingga V Belajar Bahasa Inggris
"Angka-angka berbicara sendiri: di Spanyol, kita yang menolak adu banteng adalah mayoritas. Inggris pada 2005 melarang perburuan rubah.
"China hampir sebulan yang lalu melarang pembiakan anjing untuk konsumsi manusia. Tradisi tidak bisa digerakkan," kata Carmen Ibarlucea, dari kelompok hak-hak hewan La Tortura No Es Cultura.