Sementara itu, wanita penghibur Korea pada saat Perang Dunia Kedua harus dipaksa bekerja di rumah bordil milik Jepang dan belum diketahui apakah mereka mendapatkan kompensasi atau tidak.
Baca Juga: Ingin Tetap Aman saat di Restoran, Sepasang Suami Istri Makan Minum dengan Masih Memakai Masker
Polemik itu membuat Jepang menganggapnya sebagai masalah yang tak bisa diselesaikan, dan meminta Abe untuk meminta maaf dan menjanjikan dana kompensasi untuk korban.
Namun, Presiden Korea Selatan Moon Jae In menyatakan kesapakatan tersebut cacat dan tidak berdasar.
Patung-patung serupa telah didirikan di depan Kedutaan Besar Jepang di Seoul dan ditempat lain untuk menghormati para wanita.
Baca Juga: Tanggapi Gugatan yang Dilayangkan Syakir Daulay, Pihak Label: Dia Adalah Artis yang Tidak Tahu Diri
Kini, Korea Selatan seakan membalas dendam dan memerintahkan perusahaan Jepang untuk membayar kompensasi sebagai hutang pekerjaan paksa saat perang dunia.***