Remehkan Kekerasan Polisi Terhadap Orang Kulit Hitam, Trump: Lebih Banyak Orang Kulit Putih Terbunuh

- 15 Juli 2020, 10:05 WIB
Presiden AS Donald Trump mengenakan masker saat mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, 11 Juli 2020.
Presiden AS Donald Trump mengenakan masker saat mengunjungi Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, 11 Juli 2020. /ALEX EDELMAN/AFP

PR TASIKMALAYA - Presiden Donald Trump memuji kinerja departemen kepolisian Amerika Serikat.

Trump meremehkan kekerasan yang dilakukan polisi terhadap orang kulit hitam dengan menyebut jika 'lebih banyak orang kulit putih' yang dibunuh.

“Demikian juga orang kulit putih, begitu pula orang kulit putih. Pertanyaan yang mengerikan untuk ditanyakan.

Baca Juga: Jelang Vonis Penyiram Air Keras, Novel Baswedan: Jangan Sampai Wajah Hukum Semakin Rusak

"Begitu juga orang kulit putih. Omong-omong, lebih banyak orang kulit putih. Lebih banyak orang kulit putih," kata Trump.

Usai protes kematian George Floyd yang tewas di tangan polisi Minneapolis, hampir seluruh warga Amerika Serikat turun ke jalan menuntut keadilan.

Baca Juga: Universal Studios Jepang Buka Perjalanan 'Doraemon', Bisa Hadiri Pernikahan Nobita dan Shizuka

Kematian George pada 25 Mei lalu menyita perhatian dan kekerasan polisi AS yang selalu mendiskriminasi orang kulit hitam.

Namun, beberapa orang Amerika berpendapat jika protes Black Lives Matter secara tidak langsung memfitna pasukan polisi.

Baca Juga: Dipinang Putri Ma'ruf Amin jadi Wawalkot Tangsel, Raffi Ahmad: Masih Aku Pikir-pikir

"Anda dapat memiliki polisi yang nakal dan mengerikan, pada kesempatan seperti yang Anda lakukan di industri apa pun, bisnis apa pun, dalam profesi apa pun," tambah Trump.

Trump membela departemen kepolisian dengan menyebut jika mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Pamer Cincin dengan Reza Rahardian, Ika Natassa: Bakal Jadi Romcom yang Menarik!

"Rasisme Trump sangat absolut sehingga dia terus menolak memberikan pengakuan diam-diam terhadap epidemi kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam di Amerika," kata Jeffery Robinson dari American Civil Liberties Union.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x