Network
PR TASIKMALAYA - Dua pesawat yang membawa setidaknya delapan orang, bertabrakan di atas danau Idaho pada hari Minggu, 5 Juli 2020. Pejabat mencurigai tidak ada yang selamat.
Kantor Sheriff Kabupaten Kootenai mengatakan salah satu pesawat, pesawat terbang yang dioperasikan oleh layanan wisata, membawa lima penumpang, termasuk tiga anak, dan seorang pilot.
Pesawat lain membawa setidaknya dua orang, kata kantor sheriff.
Baca Juga: Geram dengan Kelakuan Netizen Indonesia Soal Guyonan Upin & Ipin, Warga Malaysia: Kami Membencinya!
Setidaknya tiga mayat telah ditemukan dari Danau Coeur d'Alene sejauh ini, kata kantor itu, meskipun identitas masih belum diketahui.
Tim sonar kantor sheriff menemukan pesawat di ketinggian 127 kaki.
Saksi mata mengatakan kepada pihak berwenang bahwa kedua pesawat bertabrakan kemudian jatuh ke danau sekitar Minggu sore.
"Tiba-tiba entah dari mana, letusan nyala api yang sangat besar. Letusan ini terlihat besar di langit," kata Angie Bishop saat menggambarkan pemandangan itu, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari USA Today.
Baca Juga: Tunjukkan Kekuatan dan Berupaya Membuat Takut Tiongkok, AS Kirim Pembom B-52H ke Laut Cina Selatan
Ia mengatakan dia dan temannya hanya berdiri di kejauhan melihat puing-puing jatuh
"Bisa tahu itu jelas pesawat terbang di langit. Tapi itu jatuh dan suara keras yang besar mengikutinya," ujarnya.
Pihak berwenang mengatakan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional akan menyelidiki kecelakaan itu.
Beberapa lembaga penegak hukum dan responden sudah pertama berada di lokasi termasuk unit Penjaga Pantai AS.
Baca Juga: Berupaya Redakan Kemarahan Umat Islam Tasikmalaya, Kasus Denny Siregar Jadi Prioritas Polda Jabar
Menurut Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, pesawat yang terlibat adalah Cessna TU206G dan de Havilland DHC-2.
Kantor sheriff mengatakan Brooks Seaplanes dari Coeur d'Alene, Idaho, yang mengoperasikan penerbangan wisata di atas danau, mengoperasikan salah satu pesawat tersebut.***
