70 Tahun Setelah Perang, Hubungan antar-Korea Kembali ke Titik Awal

- 25 Juni 2020, 13:05 WIB
MOON Jae-in (Korsel) dan Kim Jong-un (Korut).*
MOON Jae-in (Korsel) dan Kim Jong-un (Korut).* //Twitter/@TheBlueHouseENG @DPRK_

PR TASIKMALAYA - Pada peringatan 70 tahun pecahnya Perang Korea, kedua Korea menghadapi gangguan dramatis dalam hubungan. Ketegangan meroket pada 16 Juni ketika Korea Utara menghancurkan sebuah kantor penghubung yang berdiri sebagai simbol harapan untuk meningkatkan komunikasi.

Untuk pemerintahan Moon Jae-in Korea Selatan, pembentukan kembali KTT antar-Korea pada 2018 merupakan langkah bersejarah menuju pembentukan perdamaian permanen, koeksistensi dan integrasi ekonomi di Semenanjung Korea.

Tapi sekarang, motif rezim keluarga Kim tampak semakin berperan. KTT diplomatik dan pesona 2018 pimpinan Kim Jong Un 2018 gagal menghadang aliran moneter dari Korea Selatan atau mencapai pemulihan hubungan diplomatik yang diinginkan Kim sejajar dengan Amerika Serikat.

Slogan Korea Utara tampaknya bukan aliran uang tunai, tidak ada perdamaian - dan tentu saja tidak ada denuklirisasi.

Baca Juga: Mancing Ikan Malah Dapat Anak Buaya, Warga Mengaku Resah Takut Ada Induk dan Bahayakan Masyarakat

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, sebuah pernyataan pada 4 Juni oleh Kim Yo Jong - saudara perempuan berpengaruh Kim Jong Un - mengidentifikasi penyebaran selebaran anti-Korea Utara oleh para pembelot Korea Utara sebagai penyebab terungkapnya hubungan antar Korea yang cepat.

Namun, pernyataan itu juga menargetkan administrasi Moon karena kegagalannya menampung selebaran yang bertentangan dengan Deklarasi Panmunjom April 2018.

Pernyataan Kim Yo Jong pada 14 Juni memerintahkan pembongkaran kantor penghubung antar-Korea dan bahkan lebih keras dalam kritiknya terhadap administrasi Bulan. Dia menuduh Korea Selatan gagal membuka kerja sama ekonomi dan malah tunduk pada tekanan AS dan resolusi sanksi PBB.

Baca Juga: Alami Cedera Otak, Selebgram Muda asal Rusia Meninggal Kecelakaan di Bali

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x