Network
PR TASIKMALAYA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Senin meminta Israel untuk bergabung dalam perang melawan Rusia dan meminta sistem pertahanan udara Israel ke negaranya.
Invasi Rusia ke Ukraina yang telah terjadi selama beberapa waktu membuat Volodymyr Zelensky meminta bantuan pada Israel.
"Bukankah sudah waktunya bagi negara bagianmu untuk memilih dengan siapa kamu juga?" Zelensky mengatakan dalam pidato video pada konferensi untuk surat kabar Israel Haaretz.
Dalam pidatonya, Volodymyr Zelensky menyinggung soal dunia demokrasi sampai keamanan global.
Baca Juga: Jokowi Undang Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky di KTT G20: Indonesia Ingin Menyatukan
Ia pun menambahkan jika banyak pihak menutup mata terhadap invasi Rusia yang dilakukan ke negaranya.
"Apakah dengan dunia demokrasi, yang berjuang berdampingan melawan ancaman eksistensial terhadap keberadaannya? Atau dengan mereka yang menutup mata terhadap teror Rusia, bahkan ketika biaya teror yang berkelanjutan adalah penghancuran total keamanan global," kata Zelensky seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.
Israel mengutuk invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Namun Israel telah mempertahankan kebijakan ketat untuk tidak memberikan bantuan militer ke Ukraina sejak pasukan Rusia menyerbu pada 24 Februari, termasuk sistem yang dapat membantunya mencegat serangan rudal dan drone Rusia.
Alasan di balik keputusan itu tampaknya adalah kebutuhan strategis Israel untuk mempertahankan kebebasan operasi di Suriah, sebagai bagian dari upayanya untuk mencegah kubu Iran di depan pintunya.
Untuk itu, Israel bekerja sama dengan militer Rusia yang sebagian besar menguasai wilayah udara Suriah.
Baru-baru ini, Israel menawarkan untuk membantu Ukraina mengembangkan peringatan serangan udara untuk warga sipil.
Zelensky mengatakan itu tidak cukup dan meminta para pemimpin Israel mempertimbangkan kembali pengiriman pertahanan udara juga.
Mantan komedian yang kini menjadi Presiden tersebut telah mengajukan permohonan yang sama beberapa kali sejak konflik Rusia-Ukraina dimulai pada bulan Februari lalu.***
