Dipecat Karena Tolak Manipulasi Data Covid-19 di AS, Seorang ilmuwan Tunjukan Data Kasus Sebenarnya

- 17 Juni 2020, 10:20 WIB
 ilustrasi vaksin covid-19.
ilustrasi vaksin covid-19. //pixabay.com//fernandozhiminaicela

PR TASIKMALAYA - Seorang ilmuwan yang dipecat karena mengawasi basis data Florida Covid-19 telah menciptakan dasbor virus coronanya sendiri.

Sebelumnya, Dr Rebekah Jones dipecat oleh departemen kesehatan Florida pada bulan Mei 2020.

Dia mengatakan dirirnya dipecat usai menolak untuk memanipulasi data mengenai parahnya Covid-19.

Baca Juga: Tak Setuju BPJS Naik, Anggota DPRD: Warga yang Kehilangan Pekerjaan Tak akan Bisa Membayar

Manipulasi itu sendiri dilakukan untuk sebagai rencana agar Negara AS bisa membuka kembali ekonominya.

Namun ternyata, menurut database online Jones (Florida Community Coronavirus Dashboard), menunjukkan bahwa hanya satu dari 67 negara di AS yang memenuhi kriteria untuk mengurangi pembatasan sosial.

Dasbor Jones juga menunjukkan jumlah kasus virus corona yang lebih tinggi daripada situs Florida DoH, dengan 83.720 kasus positif dan 3.022 kematian dibandingkan dengan 75.568 kasus dan 2.931 kematian.

Jones mengatakan perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan dalam teknik penghitungan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Video Demonstrasi di Sejumlah Kota untuk Menumbangkan Rezim Jokowi

"DoH menerbitkan total kasus, bukan orang positif. Selain itu, kasus-kasus saat ini tidak dibuat untuk mereka yang menerima hasil tes antibodi positif, sehingga DoH mengecualikan mereka dari total itu," ujar Jones.

Dalam penghitungannya juga ia menunjukkan jumlah total orang yang memiliki hasil lab definitif yang menunjukkan mereka pernah atau pernah memiliki Covid-19 terlepas dari jenis tes.

Florida mencatat rekor tingkat kasus virus corona baru selama akhir pekan.

Pada hari Minggu14 Juni 2020, departemen kesehatan negara melaporkan hari kedua berturut-turut lebih dari 2.000 kasus baru.

Baca Juga: Break Syuting, Para Pemain Preman Pensiun 4 Bangun Taman Bermain Anak di Garut

Menurut data dari Washington Post, pada bulan Juni 2020 Florida mengalami rata-rata tertinggi tujuh hari dari kasus virus corona sejak awal pandemi.

Database Jones mengatakan wilayah Liberty, di barat laut negara bagian itu, memenuhi kriteria untuk dibuka kembali, sementara negara lain tidak.

Dia mengatakan dia dipecat pada 18 Mei 2020 karena menolak untuk mengubah data secara manual untuk mendorong dukungan rencana membuka kembali kehiudpan normal di sana.

"Ketika saya pergi untuk menunjukkan kepada mereka apa yang akan dikatakan laporan untuk masing-masing daerah, mereka meminta saya untuk menghapus laporan karena itu menunjukkan bahwa tidak ada kabupaten, cukup banyak, yang siap untuk dibuka kembali," kata Jones.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Ribka Tjiptaning Sebut Silsilah Keluarga Jokowi dan Dirinya Simpatisan PKI

Seorang juru bicara Gubernur Florida, Ron DeSantis, membantah bahwa Jones dipecat karena menolak untuk memanipulasi data virus corona.

Departemen kesehatan negara mengatakan dia telah menunjukkan tindakan pembangkangan berulang.

Pada Senin 15 Juni 2020, para peneliti di Universitas Johns Hopkins di Maryland telah mencatat sekitar 2,1 juta kasus virus corona di AS dan 115.697 kematian. Namun Jumlah korban sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.

Kasus meningkat di Florida dan Arizona sementara di Texas rawat inap dari Covid-19 naik 42% sejak 25 Mei 2020.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah