Eksistensi Tanah Seringkali Diremehkan, Ternyata Begini Ancaman Degradasi Tanah bagi Lingkungan

- 18 Agustus 2022, 19:42 WIB
Ilustrasi tanah. Ada ancaman serius degradasi tanah bagi lingkungan akibat kelalaian terhadap eksistensi tanah.
Ilustrasi tanah. Ada ancaman serius degradasi tanah bagi lingkungan akibat kelalaian terhadap eksistensi tanah. /Pixabay/Pexels/

PR TASIKMALAYA - Menurut Profesor Bridget Emmet dari UK Centre for Ecology and Hydrology mengatakan bahwa tanah adalah salah satu elemen yang paling sering diremehkan.

Lebih lanjut, tanah juga diketahui mengandung berbagai unsur, seperti partikel organik dan non-organik.

Kombinasi kimia yang terkandung di dalam tanah diketahui memengaruhi jenis tanah dan potensi pertanian.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Earth.org, tanah mewakili sumber daya yang tidak dapat diperbarui dimana kehidupan manusia bergantung padanya.

Baca Juga: Putra Siregar dan Rico Valentino Divonis 6 Bulan Penjara karena Mendapat Keringanan?

Bukan hanya itu, dibutuhkan waktu ratusan tahun untuk menghasilkan satu cm tanah baru, namun dibutuhkan waktu kurang dari satu tahun untuk menghancurkannya.

Tanah juga merupakan tempat hidup bagi jutaan spesies bahkan berperan sebagai pengikat karbon. Untuk itulah, tanah dipertimbangkan menjadi salah satu sumber daya yang paling penting di Bumi.

Menurut The Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan sekitar 30% tanah di dunia telah berkurang akibat perubahan iklim, polusi, kurangnya pengelolaan yang baik, aktivitas industri dan kegiatan pertanian.

FAO juga memperkirakan bahwa di tahun 2050 akan terjadi pengurangan tanah sebesar 90%, jika tidak ada tindakan yang segera diambil.

Baca Juga: Tes IQ: Menurut Otak Cerdas Anda, Mana Ibu Sebenarnya dari si Anak Lucu Ini? Teliti Dulu, Baru Jawab!

Tanah yang sehat adalah faktor penting dengan berbagai manfaat, mulai dari sumber makanan bagi populasi dunia, menyaring air hujan dan peredaran nutrisi.

Sayangnya, kebutuhan yang berkaitan dengan ketahanan pangan seringkali  tidak mempertimbangkan ketahanan tanah, sehingga menyebabkan degradasi.

Untuk bisa mencapai ketahanan pangan, maka kebutuhan tanah yang sehat merupakan sebuah keharusan.

Diperkirakan 95% konsumsi kalori di seluruh dunia datang dari makanan, baik secara langsung maupun tidak langsung bergantung pada tanah.

Baca Juga: Kenapa Mimpi Jadi Cara Menjelajahi Multiverse di Doctor Strange in the Multiverse of Madness?

Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang rentan antara alam dan eksistensi manusia.

Kini, lebih dari 50% lahan pertanian telah berkurang.  Hal ini berdampak pada menurunnya jumlah pangan yang berdampak pada kenaikan harga makanan. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat hingga 35% pada 2035 mendatang.

Saat ini banyak wilayah di seluruh dunia tengah berjuang untuk mendapatkan nutrisi yang cukup. Penurunan lahan produktif ditambah dengan peningkatan harga merupakan konsekuensi dari bencana yang terjadi.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Earth.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah