Ekosistem di Australia Hampir 'Runtuh', Begini Penyebabnya

- 20 Juli 2022, 13:57 WIB
Ilustrasi koala. Ekosistem di Australia mengalami penurunan yang cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Ilustrasi koala. Ekosistem di Australia mengalami penurunan yang cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. /Pixabay/Pexels/

PR TASIKMALAYA – Menurut laporan terbaru 5 tahunan yang dirilis 19 Juli 2022, ekosistem di Australia mengalami pnurunan akibat perubahan iklim, invasi spesies, polusi, serta berbagai intervensi manusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, satwa liar di benua Australia mengalami penurunan tajam dan sebagian ekosistem pun cepat menghilang.

Dengan begitu, Australia semakin menunjukkan tanda-tanda mendekati keruntuhan ekosistemnya.

Salah satunya pun dirasakan lewat kebakaran yang terjadi di Australia. Hal ini menyebabkan banyak kehilangan satwa yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Juga: Sebentar Lagi Lahiran, Ria Ricis: Allah yang Menentukan

Diketahui, sebanyak 202 spesies hewan serta tumbuhan masuk ke dalam kelompok spesies yang terancam pada tahun 2016 dan 2021.

Sementara itu, para ilmuwan menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi karena perubahan iklim.

Bukan hanya itu, aktivitas manusia diketahui juga ikut berkontribusi dalam menghilangkan habitat hewan-hewan tersebut.

Hal ini menjadikan Australia sebagai salah satu negara dengan tingkat penurunan spesies tertinggi di kalangan negara maju.

Baca Juga: Tes Fokus: Cek Kemampuanmu! Seberapa Cepat Menemukan Objek yang Tersembunyi? Buktikan Anda Orang Cerdas

Dalam lima tahun terakhir, Australia juga telah mencatat pengalaman buruk lainnya, seperti kekeringan, kebakaran hingga banjur.

Intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem yang tidak pernah terjadi sebelumnya ini diketahui meningkat karena pemanasan global.

Bukan hanya terjadi di Australia, hal serupa bisa ditemukan di berbagai negara lain di dunia.

Hal ini diperingatkan oleh temuan dari Intergovermental Panel Climate Change atau IPCC.

Baca Juga: Pengisi Suara Nico Robin Absen di Acara Premiere One Piece Red, Ada Apa?

Laporan tersebut merupakan peringatan bahwa perubahan iklim secara cepat telah menghancurkan alam.

Aktivitas manusia pun memegang peran besar dalam perubahan yang terjadi ini, salah satunya seperti tindakan penggundulan hutan atau deforestasi.

Diketahui 6.1 juta hektar hutan telah dipangkas sejak 1990, serta dalam lima tahun terakhir berdampak pada kawasan Queensland dan New South Wales.

Kini, hampir setengah bagian negara tersebut telah beralih fungsi menjadi tempat peternakan.

Baca Juga: Muncul di Bandara, Han So Hee Menarik Perhatian Banyak Orang Setelah Tato di Pinggulnya yang Menawan

Laporan tersebut juga memperlihatkan tentang kondisi perairan Australia yang mengalami penurunan.

Diketahui dalam 150 tahun terakhir, terdapat penurunan hingga 90% bagi populasi ikan asli negara tersebut.

Lebih lanjut, kadar asam di lautan dan gelombang panas di laut telah menyebabkan pemutihan terumbu secara masif hingga 350.000 km.

Terumbu karang sendiri diketahui memegang peran besar bagi kehidupan biota laut.

Salah satunya adalah melindungi wilayah pesisir dari bahaya badai, serta menjadi sumber nitrogen dan nutrisi bagi rantai makanan di laut.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Earth.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah