Bangladesh sendiri diketahui mencatatkan total kematian warganya sebanyak 29.181 orang, sejak pandemi dimulai pada awal tahun 2020 lalu.
Satu bulan yang lalu, Bangladesh mengidentifikasi 43 kasus baru dengan angka positif kurang dari satu persen.
Para ahli mulai mengkhawatirkan gelombang keempat Covid-19 di Bangladesh.
Ia mengatakan bahwa sub-varian Omicron bertanggungjawab atas sebaran kasus yang meningkat ini.
Baca Juga: One Piece Red: Uta Perkenalkan Single Terbarunya 'New Genesis' di Anime Expo 2022
Sebuah studi yang dilakukan oleh International Centre for Diarrhoeal Disease Research di
Bangladesh menemukan sub-varian BA.5 menyebar secara cepat di negara tersebut.
Varian ini mulai mendapatkan perhatian dari European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC).
Sementara di dalam enam minggu, antara 14 Mei hingga 24 Juni, varian Omicron, BA.% telah menjadi suv-varian yang paling mendominasi sebaran virus di masyarakat.
Baca Juga: Tes Psikologi: Objek yang Pertama Dilihat Ungkap Trauma Masa Kecil yang Paling Menakutkan