Sekjen PBB Menyatakan Darurat Laut, Apa Bahayanya?

- 28 Juni 2022, 17:33 WIB
Ilustrasi. Ini bahaya yang ditimbulkan hingga Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan darurat laut.
Ilustrasi. Ini bahaya yang ditimbulkan hingga Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan darurat laut. /PEXELS/Matt Hardy

PR TASIKMALAYA – Sekjen PBB telah menyatakan bahwa dunia sedang berada di tengah “darurat laut”, dan mendesak pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk memulihkan kesehatan laut.

Berbicara pada pembukaan konferensi kelautan PBB di Lisbon, Portugal, yang dihadiri oleh para pemimpin global dan kepala negara dari 20 negara, António Guterres angkat suara terkait darurat laut ini,

“Sayangnya, kita telah mengabaikan lautan dan hari ini kita menghadapi apa yang saya sebut lautan. keadaan darurat. Kita harus membalikkan keadaan," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Guardian.

Guterres mengatakan "egoisme" beberapa negara menghambat upaya untuk menyetujui perjanjian yang telah lama ditunggu-tunggu untuk melindungi lautan dunia.

Baca Juga: 3 Momen Terbaik di Balik Layar Drakor Mine, Bahas Stereotip Masyarakat Korea

Pada bulan Maret 2022, negara-negara anggota PBB dikritik oleh para ilmuwan dan pencinta lingkungan karena gagal menyepakati cetak biru untuk melindungi laut lepas dari eksploitasi.

Dari 64 persen laut lepas yang berada di luar batas teritorial, hanya 1,2 persen yang saat ini dilindungi.

Kenaikan permukaan laut, pemanasan laut, pengasaman laut, dan konsentrasi gas rumah kaca semuanya mencapai tingkat rekor tahun lalu, menurut laporan iklim global Organisasi Meteorologi Dunia pada tahun 2021.

Negara-negara tingkat rendah dan kota-kota pesisir menghadapi banjir, sementara polusi menciptakan zona mati pesisir yang luas dan penangkapan ikan yang berlebihan "melumpuhkan stok ikan".

Halaman:

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x