Kumpulan Intisari Buku Filosofi Teras: Filsafat Yunani Romawi Kuno Untuk Mental Tangguh Masa Kini

- 27 Juni 2022, 12:55 WIB
Simak berikut ini adalah kumpulan intisari dari Buku Filosofi Teras yang berisi filsafat Yunani Romawi Kuno untuk mental tangguh masa kini.
Simak berikut ini adalah kumpulan intisari dari Buku Filosofi Teras yang berisi filsafat Yunani Romawi Kuno untuk mental tangguh masa kini. //pixabay/startupstockphotos/

PR TASIKMALAYA – Filosofi Teras adalah aliran filsafat Yunani-Romawi kuno yang sudah berusia lebih dari 2.000 tahun tetapi masih relevan untuk kondisi manusia zaman sekarang.

Filosofi Teras merupakan salah satu buku yang sangat populer. Pada Januari 2022, buku ini sudah memasuki cetakan ke-29 karena tingginya minat dari pembaca.

Buku Filosofi Teras ini memakai data dari psikiatri, survei, hingga wawancara dengan praktisi media sosial.

Sehingga dari Filosofi Teras kita belajar lebih memahami sesuatu yang ada di bawah kendali seseorang, dan mengurangi kecemasan akan sesuatu yang di luar kendali manusia.

Baca Juga: Keluarga Ucapkan Selamat Tinggal pada Dom Phillips, Seorang Jurnalis Inggris yang Terbunuh di Amazon

Indahnya, buku Filosofi Teras ini menyentuh hal-hal yang sehari-hari dialami generasi milenial sampai mereka yang berumur 50-an tahun.

Dirangkum PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring, berikut adalah intisari yang bisa menjadi nasihat kehidupan untuk semua orang :

1. Tujuan utama dari Filosofi Teras adalah hidup dengan emosi negatif yang terkendali, dan hidup dengan kebajikan. Dan bagaimana kita hidup sebaik-baiknya seperti seharusnya kita menjadi manusia.

2. Kondisi psikis kita berkaitan dengan kesehatan tubuh kita. Jika dalam keseharian kita terbiasa hidup dengan cemas dan stress dalam jangka panjang, tubuh akan beradaptasi dalam rentang waktu tersebut. Bukan situasi penyebab stresnya yang menjadi masalah, tapi persepsi kita akan situasi tersebut.

Baca Juga: Link: Eat Love Kill Episode 7: Jam Tayang, Nonton Streaming, Sinopsis Eun Gyehoon Diincar Lee Jin Geun

3. Filosofi Teras percaya bahwa segala sesuatu di alam ini saling berkaitan, termasuk segala peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita. Maka manusia harus hidup selaras dengan alam jika ingin hidup yang baik. Melawan apa yang telah terjadi artinya keluar dari keselarasan dengan alam.

4. Dalam hidup ada hal-hal yang di bawah kendali kita dan ada yang tidak di bawah kendali kita. Orang yang bijak adalah yang bisa mengenali kedua kategori ini dalam segala hal dalam hidupnya. Baik tidaknya hidup kita hanya bisa dinilai dari hal-hal di bawah kendali kita, belajar tidak mengingini hal-hal diluar kendali kita.

Baca Juga: Tes IQ: Sulit Sekali Membuat Kotak dengan Hanya Pindahkan 1 Korek Api, Cuma si Jenius yang Berhasil 

5. Kita bisa mengendalikan respons berlebuhan terhadap segala hal dengan mengingat betapa remehnya masalah kita jika dilihat dari jauh, bahwa tidak ada yang sungguh-sungguh baru di kehidupan manusia, dan pada akhirnya semua akan terlupakan oleh waktu.

6. Kekhawatiran dan kecemasan kita lebih banyank yang akhirnya tidak terjadi. Ada banyak hal-hal negatif dalam hidup ini yang sebenarnya remeh dan tidak perlu dibesar-besarkan.

7. Tidak ada yang bisa merendahkan jiwamu, kemarahan kita jauh lebih merusak daripada penyebab kemarahan itu sendiri.

Baca Juga: Tes IQ: Sulit Sekali Membuat Kotak dengan Hanya Pindahkan 1 Korek Api, Cuma si Jenius yang Berhasil

8. Halangan bisa menjadi jalan, dan ini tergantung kepada pikiran kita. Dalam Filosofi Teras, sebutan "musibah" dan "kesusahan" adalah opini yang ditambahkan oleh kita sendiri. Kita bisa mengalahkan cobaan dan penderitaan dengan bertahan menanggungnya. 

9. Dalam Filosofi Teras, laki-laki dan perempuan memiliki anugerah nalar/rasio yang sama dan sejajar, dan karenanya pendidikan laki-laki dan perempuan harus sama. Melatih anak menghadapi perilaku buruk secara sehat dan rasional, termasuk dengan teladan orang tua.

10. Kita semua adalah "kosmopolit", warga dunia. Kita semua berasal dari akar yang sama, tidak ada alasna untuk membeda-bedakan suku, agama, ras, kebangsaan untuk bisa bersikap manusiawi.

Baca Juga: Tes Psikologi: Orang Cerdas Pasti Sadar Kenapa Wanita Ini Ketakutan, Temukan Alasannya dengan Insting

11. Segala sesuatu yang selaras dengan alam adalah baik, termasuk kematian. Karena hidup bukan soal panjangnya, tetapi soal kualitasnya. 

12. Hanya jita yang bisa mengizinkan orang lain menyakiti kita secara non-fisik. Tidak ada penghinaan yang benar-benar terjadi jika tidak ada yang merasa terhina.

13. Tujuan Filosofi Teras adalah hidup dengan ketenangan, bebas dari emosi negatif.

14. Setiap musibah dan kesusahan adalah kesempatan untuk melatih karakter dan mengembangkan kebajikan.

Baca Juga: Tes IQ: Si Jeli Mampu Melihat Kucing Lucu pada Gambar ini! Buktikan Kecerdasan Anda

15. S-T-A-R (Stop, Think & Assess, Respond). Selalu lakukan ini di saat emosi negatif mulai menerpa.

Itulah kumpulan intisari dari buku Filosofi Teras yang bisa menjadi inspirasi dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. Semoga hidup kita menjadi lebih bermakna dan bersahaja melalui intisari yang diambil dari buku ini.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x