Rudal Rusia Hantam Distrik Shevchenkivskiy di Kyiv, Wali Kota Vitali Klitschko Sampaikan Hal Ini

- 26 Juni 2022, 16:47 WIB
Rusia kirimkan rudal ke Distrik Shevchenkivskiy di Kyiv, Ukraina setelah bagian timur negara itu jatuh ke tangan pasukan pro-Kremlin.
Rusia kirimkan rudal ke Distrik Shevchenkivskiy di Kyiv, Ukraina setelah bagian timur negara itu jatuh ke tangan pasukan pro-Kremlin. /REUTERS/Gleb Garanich

PR TASIKMALAYA - Rusia baru-baru ini mengirimkan rudal dan menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv.

Kiriman rudal Rusia itu dikabarkan pada Minggu pagi ini dan disaat yang bersamaan para pemimpin dunia akan berkumpul di Eropa.

Mendaratnya rudal Rusia itu terjadi sehari setelah kota penting di timur Ukraina jatuh ke tangan pasukan pro-Rusia.

Hal ini menjadi kemunduran besar bagi Ukraina ketika para pemimpin dunia berkumpul di Eropa untuk membahas sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Datangi Rusia dan Ukraina: Perang Harus Segera Dihentikan

Rudal Rusia itu diketahui menghantam distrik Shevchenkivskiy, pusat Kyiv, yang menghancurkan sebagian gedung apartemen sembilan lantai.

Rudal tersebut telah menyebabkan kebakaran, kata walikota Vitali Klitschko lewat pesan Telegram.

"Ada orang di bawah reruntuhan," kata Klitschko pada 26 Juni 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reteurs.

Sementara itu beberapa orang sudah dilarikan ke rumah sakit akibat serangan tersebut.

Baca Juga: Jokowi Dilaporkan Akan Berkunjung ke Rusia, Undang Vladimir Putin Berpartisipasi dalam KTT G20

"Mereka (tim penolong) telah mengeluarkan seorang gadis berusia tujuh tahun. Dia masih hidup," lanjutnya.

Tim penyelamat masih berusaha untuk mencari dan menyelamatkan ibunya.

Menurut penuturan Kepolisian Ukraina, Ihor Klymenko, dari insiden itu, sedikitnya lima orang mengalami luka-luka.

Sejauh ini, kehidupan kembali berjalan normal di Kyiv setelah perlawanan sengit untuk menahan gempuran Rusia pada awal perang.

Baca Juga: Militer Rusia Diduga Kirim Pesan Ancaman ke Pasukan Ukraina Lewat Medsos, Ancam Celakai Keluarga

Sirene serangan udara saat itu secara teratur terdengar di seluruh kota.

Sementara itu, Rusia membantah telah menargetkan warga sipil dalam serangan ini.

Kota medan perang utama di timur Sievierodonetsk jatuh ke tangan pasukan pro-Rusia pada hari Sabtu setelah pasukan Ukraina mundur.

Pihaknya mengatakan tidak ada lagi yang harus dipertahankan di kota yang hancur itu setelah berbulan-bulan pertempuran sengit.

Baca Juga: Sekjen PBB Peringatkan Perang Rusia dan Ukraina Dapat Picu Kelaparan dan Kemelaratan Global

Jatuhnya Sievierodonetsk merupakan kekalahan besar bagi Kyiv karena berusaha untuk tetap menguasai wilayah Donbas timur, tujuan militer utama untuk Kremlin.

Moskow mengatakan provinsi Luhansk dan Donetsk di Donbas, tempat mereka mendukung pemberontakan sejak 2014, adalah negara merdeka.

Ini menuntut Ukraina menyerahkan seluruh wilayah kedua provinsi itu kepada pemerintah separatis.

Sebagaimana diketahui, konflik Rusia dan Ukraina ini adalah yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia 2.

Baca Juga: Pengadilan Ukraina Vonis Dua Tentara Rusia karena Kejahatan Perang

Sejauh ini, peperangan sudah memasuki bulan kelima dan belum ada tanda-tanda menurunnya ketegangan.

Aliansi Barat yang mendukung Kyiv mulai menunjukkan reaksi yang berbeda soal konflik ini.

Inggris pada hari Sabtu mengatakan pihaknya yakin bahwa Ukraina bisa memenangkan konflik ini.

Tetapi, Inggris juga khawatir itu mungkin akan ditekan menjadi kesepakatan damai yang 'buruk' antara Rusia dan Ukraina.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: Reteurs


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah