"Saya tidak tahu apakah dia akan terpilih kembali, tetapi saya berharap Biden akan berbeda dari dia," kata Mahathir.
Mathatir menambahkan bahwa dia telah mengatakan kepada beberapa orang Amerika dirinya memilih Biden (walaupun) ia tidak punya hak untuk memilih.
Dia mengakui negaranya telah mengalami sebagian besar disfungsi politik, dia tidak duduk sebagai perdana menteri dalam kudeta politik yang mengejutkan pada bulan Maret tetapi ia tetap bingung dengan Gedung Putih.
"Kau tahu, dia memecat semua staf yang bukan untuknya. Kedengarannya seperti negara Dunia Ketiga" ujarnya.
Baca Juga: Pihak Agensi Bantah Rumor Kencan Song Joong Ki dengan Seorang Pengacara
Di Malaysia, dia mengatakan bahwa saat tak menyukai anggotanya, mereka tidak akan sembarang memecatnhya.
"Tapi ini Amerika: sangat liberal dan toleran dan hal-hal seperti itu," tambahnya.
Mahathir mengatakan dia telah mengamati protes nasional di AS yang meletus setelah pembunuhan George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata, oleh seorang perwira polisi kulit putih di Minneapolis.
Baca Juga: Penuh Pertimbangan, Berikut 4 Zodiak yang Paling Sulit Menentukan Sebuah Keputusan
Dia mengatakan dia terkejut dengan pernyataan Trump yang mengaku mengerahkan pasukan tugas aktif melawan demonstran.