Sempat Dibela AS atas Perseteruan dengan Tiongkok, Warga Hong Kong Ikut Aksi Protes George Floyd

- 8 Juni 2020, 16:30 WIB
Pengunjuk rasa menggunakan sarung tangan di sebelah kerucut lalu lintas, yang digunakan pada aksi protes di Hong Kong untuk memblokir kaleng gas airmata, pada aksi protes mengecam tewasnya George Floyd saat ditahan polisi Minneapolis, dekat kantor polisi Seattle, Washington, Amerika Serikat, Rabu (3/6/2020). REUTERS/Lindsey Wasson/nz/djo (REUTERS/LINDSEY WASSON)
Pengunjuk rasa menggunakan sarung tangan di sebelah kerucut lalu lintas, yang digunakan pada aksi protes di Hong Kong untuk memblokir kaleng gas airmata, pada aksi protes mengecam tewasnya George Floyd saat ditahan polisi Minneapolis, dekat kantor polisi Seattle, Washington, Amerika Serikat, Rabu (3/6/2020). REUTERS/Lindsey Wasson/nz/djo (REUTERS/LINDSEY WASSON) /

PR TASIKMALAYA - Aksi George Floyd tak hanya terjadi di Amerika saja namun merembet ke berbagai negara dunia untuk menujukkan solidaritasnya.

Seperti halnya di Hong Kong, puluhan orang berkumpul di depan Konsulat AS di Hong Kong pada hari Minggu 7 Juni 2020.

Mereka berkumpul untuk memprotes kematian warga Amerika George Floyd, yang meninggal di tangan seorang perwira polisi kulit putih di Minneapolis.

Baca Juga: Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Dilakukan Tanpa Tatap Muka, Kemendikbud: Prioritas Utama Ialah Kesehatan

Para pengunjuk rasa, terdiri dari warga terutama mahasiswa internasional dan anggota Liga Sosial Demokrat Hong Kong, sebuah kelompok advokasi politik untuk hak asasi manusia.

Mereka berdiri dengan memegang foto-foto Floyd dan tanda-tanda yang bertuliskan 'Black Lives Matter', sebuah gerakan melawan ketidakadilan rasial yang telah dilakukan di tengah pandemi virus corona sejak kematian Floyd pada 25 Mei 2020.

"Sangat penting menyampaikan pesan kami kepada orang lain di seluruh dunia untuk mengingatkan mereka bahwa meskipun kami jauh, kami bersama mereka 100% dalam semangat. Kehidupan (ras kulit) hitam itu penting," kata seorang demonstran Quinland Anderson (28) yang berkebangsaan Inggris.

Baca Juga: Fase New Normal, Pemkot Tasikmalaya Izinkan Umat Kristiani Beribadah di Gereja, Baru 4 yang Dibuka

Floyd meninggal setelah seorang perwira kulit putih berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit ketika petugas lain berdiri di dekatnya.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x