PR TASIKMALAYA - Twitter Inc telah menonaktifkan video penghargaan kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk George Floyd di platformnya, mengutip keluhan hak cipta.
Klip yang merupakan kumpulan foto, video pawai protes dan contoh kekerasan setelah kematian Floyd, memiliki latar belakang Trump.
Kematian Floyd minggu lalu akibat seorang perwira polisi telah menyebabkan protes nasional di seluruh Amerika Serikat.
Baca Juga: Update Corona Dunia Jumat, 5 Juni 2020: Tembus 6,7 Juta, Tiongkok Siapkan 281 M untuk Vaksin Global
Dalam rekaman video yang beredar luas, seorang perwira kulit putih terlihat berlutut di leher Floyd ketika Floyd terengah-engah dan berulang kali mengeluh, "Aku tidak bisa bernapas," sebelum pingsan.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, Twitter mengatakan video di akun kampanye presiden dipengaruhi oleh kebijakan hak ciptanya.
"Kami menanggapi keluhan hak cipta yang valid yang dikirimkan kepada kami oleh pemilik hak cipta atau perwakilan resmi mereka," kata seorang perwakilan Twitter.
Baca Juga: Beredar Akun Palsu Twitter Dirinya, Luhut Pandjaitan Beri Klarifikasi dan Penegasan
Video berdurasi 45 menit tiga detik yang diunggah di saluran YouTube Trump di-tweet oleh pihak kampanyenya pada 3 Juni.