Tak Diketahui Orang Tuanya, Seorang Bocah Masukkan 20 Bola Magnet ke Dalam Kemaluanya

- 6 Juni 2020, 13:10 WIB
ILUSTRASI toilet laki-laki.*
ILUSTRASI toilet laki-laki.* /pixabay

PR TASIKMALAYA - Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun menderita sakit selama seminggu setelah memasukkan 20 bola magnet ke dalam kemaluannya.

Bocah yang merasa penasaran ini, berasal dari Dongguan di Tiongkok Selatan.

Dia membutuhkan operasi pada kandung kemihnya untuk mengeluarkan mainan magnet eodymium yang dikenal sebagai 'Buckyballs'

Baca Juga: 57 Petugas Polisi Mengundurkan Diri, Usai 2 Anggotanya Dorong Pria Tua hingga Kepalanya Berdarah

Urin yang ia keluarkan saat buang air kecil juga mengeluarkan darah karena bola itu dibiarkan selama seminggu dalam kemaluannya karena dia terlalu takut untuk memberi tahu orang tuanya.

Tetapi ketika orang tua bocah itu membawa putra mereka untuk diperiksa di rumah sakit setempat, akhirnya mereka mengetahui hal tersebut. 

Demikan yang dikatakan oleh Li Honghui, kepala urolog di Rumah Sakit Anak Dongguan dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Mirror.

Bocah itu mengalami gejala meliputi sering buang air kecil dan sakit saat buang air kecil.

Baca Juga: Liga Vietnam Dimulai Lagi, Puluhan Ribu Suporter Sesaki Stadion

Sebanyak 20 bola magnet ditemukan di kandung kemihnya yang akibatnya menyebabkan peradangan yang menyakitkan bagi dirinya.

Dokter Li melakukan sistoskopi-endoskopi kandung kemih, di mana ia dapat menghitung magnet yang sudah berkarat di organ anak tersebut.

"Tapi kami tidak bisa menghilangkan 20 bola melalui cystoscopy, jadi kami memilih untuk operasi invasif minimal," ujar salah satu tenaga medis.

Dokter Li mencatat bahwa uretra terlalu sempit untuk mengangkat Buckyballs tanpa risiko cedera lebih lanjut.

Baca Juga: Partai Komunis Disebut Harus Digulingkan, Pemerintah Tiongkok Langsung Bereaksi

Mainan magnet itu akhirnya berhasil diangkat melalui operasi di hari yang sama saat orang tuanya melakukan pemeriksaan.

"Anak-anak sangat ingin tahu tentang tubuh mereka ketika mereka tumbuh,' ujar Dokter Lis.

"Dalam hal memasukkan benda ke dalam uretra, kami menemukan fenomena pada anak laki-laki dari dua kelompok umur, yakni lima-enam tahun, hingga 10-13 tahun," tambahnya lagi.

Dokter Li mengatakan anak-anak mungkin terlalu takut untuk memberi tahu anggota keluarga, sehingga orang tua disarankan untuk mencari perawatan medis untuk anak-anak mereka jika mereka melihat gejala termasuk sering buang air kecil, sakit saat buang air kecil, atau darah dalam urin.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah