Temukan Fakta Bisa Menyembuhkan Covid-19, Taiwan Resmi Gunakan Remdesivir untuk Atasi Virus Corona

- 31 Mei 2020, 14:10 WIB
ILUSTRASI. Pengembangan remdesivir di Gilead Sciences.*
ILUSTRASI. Pengembangan remdesivir di Gilead Sciences.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Taiwan mengatakan pada hari Sabtu, 30 Mei 2020 bahwa mereka telah menyetujui remdesivir, untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru.

Pemerintah berlomba untuk meningkatkan pasokan remdesivir, yang disetujui oleh regulator AS bulan ini untuk penggunaan darurat.

Gilead yang berbasis di California mengatakan akan menyumbangkan 1,5 juta dosis remdesivir, cyang ukup untuk mengobati setidaknya 140.000 pasien, untuk memerangi pandemi global.

Baca Juga: Sang Tante Meninggal Akibat Covid-19, Maia Estianty Sindir Halus Warga 'Bandel' di Tengah Wabah

Pusat Komando Epidemi Sentral Taiwan mengatakan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Taiwan mempertimbangkan fakta bahwa kemanjuran dan keamanan remdesivir telah didukung oleh bukti awal.

Selain itu obat tersebut juga, penggunaannya disetujui oleh negara-negara lain.

Atas dasar itu, pusat tersebut mengatakan kondisi telah dipenuhi untuk persetujuan obat yang akan digunakan pada pasien dengan infeksi COVID-19 yang memiliki kondisi cukup parah.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, Taiwan telah berhasil mencegah penyebaran virus corona, berkat deteksi dini dan pencegahan serta sistem kesehatan masyarakat kelas satu.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Video Detik-detik Jatuhnya Pesawat PIA asal Pakistan Telah Menewaskan 90 Orang?

Negara ini hanya mencatat 442 kasus dan dengan 7 kasus kematian. Sebagian besar orang telah pulih, dengan hanya 14 kasus aktif.

Saat ini tidak ada obat atau vaksin yang disetujui untuk COVID-19, tetapi negara-negara UE telah memberikan remdesivir kepada pasien berdasarkan aturan penggunaan yang telah ditetapkan.

Jepang dan Inggris telah menggunakan obat untuk diterapkan pada pasien dan mulai memasoknya.

Amerika Serikat, pasar farmasi terbesar di dunia, bulan ini memberikan izin penggunaan darurat untuk remdesivir dalam COVID-19, tetapi belum menyetujui penggunaan obat yang lebih luas.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x