Lampaui Jumlah Korban Tiga Perang Amerika, Kasus Kematian akibat Covid-19 di AS Capai 100.000 Jiwa

- 28 Mei 2020, 06:21 WIB
Maria Velez dari Orlando, Florida, memeluk nisan putranya Stephen di Ohio Western Reserve National Cemetery pada Memorial Day, di tengah wabah penyakit virus corona (covid-19), di Seville, Ohio, Amerika Serikat, Senin 25 Mei 2020.
Maria Velez dari Orlando, Florida, memeluk nisan putranya Stephen di Ohio Western Reserve National Cemetery pada Memorial Day, di tengah wabah penyakit virus corona (covid-19), di Seville, Ohio, Amerika Serikat, Senin 25 Mei 2020. //ANTARA/Reuters/Aaron Josefczyk

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 di Amerika Serikat (AS) telah menewaskan lebih dari 100.000 orang pada Rabu, 27 Mei 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, sekitar 1.400 orang Amerika telah meninggal setiap hari di bulan Mei.

Angka tersebut merupakan penurunan dari April yang berjumlah 2.000 orang menurut perhitungan data negara bagian dan daerah kematian Covid-19.

Baca Juga: Update Corona di Kota Tasikmalaya 27 Mei 2020: Pasien Positif Covid-19 Sembuh Mencapai 20 Orang

Dalam kurun waktu 3 bulan, angka kematian orang Amerika karena Covid-19 telah melampaui jumlah korban kematian akibat Perang Korea, Perang Vietnam, dan konflik AS di Irak dari tahun 2003-2011 jika digabungkan.

Penyakit pernafasan akibat virus jenis baru ini juga telah membunuh lebih banyak orang daripada epidemi AIDS yang terjadi sejak 1981 sampai 1989.

Tak hanya itu, virus ini lebih mematikan daripada flu musiman yang selalu terjadi selama beberapa dekade. 

Baca Juga: Psikoterapis dan Pakar Hubungan Berikan Tips Hadapi Putus Cinta saat Pandemi Covid-19

Terakhir kali flu membunuh banyak orang Amerika Serikat pada musim di tahun 1957-1958, di mana sebanyak 116.000 orang meninggal karenanya.

Total kasus virus corona di AS telah melampaui angka 1,7 juta dengan beberapa negara bagian selatan terjadi kelonjakan kasus dalam sepekan terakhir.

Secara global, kasus virus corona telah mencapai 5,7 juta dengan lebih dari 350.000 kematian sejak wabah dimulai di Tiongkok akhir tahun lalu dan kemudian tiba di Eropa dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Surat Seruan Aa Gym Ajak Masyarakat Lawan Kebijakan Pemerintah di Tengah Pandemi

Amerika Selatan sekarang menanggung beban terbesar dari wabah ini, dengan Brasil memiliki jumlah kasus tertinggi kedua di dunia.

Dari 20 negara yang paling parah terkena dampaknya, Amerika Serikat menempati urutan kedelapan berdasarkan kematian per kapita, menurut penghitungan Reuters.

Amerika Serikat memiliki tiga korban jiwa per 10.000 orang. Belgia pertama dengan delapan kematian per 10.000, diikuti oleh Spanyol, Inggris dan Italia, menurut analisis Reuters.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x