Akui Dirinya Penjelajah Waktu, Seorang Pria Ramalkan Akhir Corona dan Gagalnya Trump di Pemilu 2020

- 26 Mei 2020, 12:45 WIB
ILUSTRASI  pandemi global virus corona (Covid-19).*
ILUSTRASI pandemi global virus corona (Covid-19).* /- Foto: Pixabay/ TheDigitalArtist

PIKIRAN RAKYAT - Tahun 2020 menjadi tahun tak terduga, dengan munculnya virus corona yang telah menelan korban hingga ratusan ribu.

Kejadian ini juga menjadi panas tatkala banyak negara yang berselisih terkait kebenaran virus, dimulai dari tuduhan Amerika Serikat terhadap Tiongkok.

Namun ternyata banyak orang yang sudah meramalkan terkait kejadian yang terjadi di Tahun 2020 ini.

Baca Juga: Mengira Terbuat dari Plastik, Seorang Bule Pria Terkejut Melihat Kerupuk yang Tengah Digorengnya

Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang Pendiri Fark.com, Drew Curtis ynag telah meramalkan kejadian tahun 2020 ini melalui akun Twitternya pada tahun 2015.

Dalam unggahan tersebut, ia mengakui bahwa dirnya merupakan seorang penjelajah waktu.

Dalam tweetnya juga ia memperingatkan untuk warga bisa memanfaatkan tahun 2016 dengan baik karena musibah yang akan terjadi di tahun 2020 akan terasa mengerikan.

"Saya seorang penjelajah waktu dari tahun 2020. Nikmati tahun 2016, gunakan waktu yang kita dapatkan dengan baik," tulisnya.

Baca Juga: Afrika Bebas dari Dampak Terburuk Virus Corona, WHO Malah Khawatirkan Adanya 'Epidemi Diam-diam'

Twitter miliknya itu kembali muncul di publik pada 1 Mei 2020, dan banyak yang mempertanyakan siapa sebenarnya Curtis itu.

Para pengguna pun beramai-ramai mengomentari unggahan dan bertanya kapan pandemi akan berakhir.

Kemudian Curtis menjawab, bahwa pandemi ini akan berakhir pada November. Namun ia mengatakan hal tersebut tidak cukup realistis.

Namun saat itu, negara-negara akan berupaya untuk memulai kembali hidup normal secara bertahap.

Baca Juga: Afrika Bebas dari Dampak Terburuk Virus Corona, WHO Malah Khawatirkan Adanya 'Epidemi Diam-diam'

Saat ada yang bertanya bagaimana keaadaan bulan Juli di tengah pandemi Covid-19, Curtis menjawab bahwa akan ada gelombang kedua virus corona dan negara-negara akan kembali melakukan penguncian.

"Negara akan terbuka untuk segera dan harus menutup lagi," tulisnya.

Curtis juga menyatakan kuncian kedua akan terjadi sekitar bulan Agustus hingga September.

Orang-orang di Twitter menganggap hal itu menjadi serius dan mengajukan banyak pertanyaan pada Curtis.

Baca Juga: Bantu Atasi Corona, Seorang Pengusaha Rela Jual Perusahaan Beromzet Ratusan Miliar Rupiah

Namun tak hanya meramalkan terkait pandemi, Curtis juga menyinggung ramalannnya tentang pemilu AS pada November mendatang.

Ia mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak akan terpilih lagi dalam pemilu tersebut.

"Bagian kasar sebenarnya adalah pasca pemilihan, ketika dia (Trump) menyalahkan penipuan pemilu," tulis Curtis.

Baca Juga: Cegah Covid-19 dengan Social Distancing, Kafe di Korsel Gunakan Robot Barista untuk Layani Pelanggan

Curtis bukanlah yang pertama yang meramalkan virus corona tersebut.

Sejak munculnya virus corona pada awal tahun 2020 ini, banyak orang yang memperhatikan buku paranormal Sylvia Brown berjudul 'End of Days' yang meramalkan virus yang menyerang pernapasan di dada yang terjadi sekitar tahun 2020.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: News Week


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x