Cek Fakta: Dua Dokter Bule Klaim Virus Corona Penyakit Biasa dan Tidak Mematikan, Simak Faktanya

- 24 Mei 2020, 09:09 WIB
HOAKS narasi yang mengklaim pernyataan seorang dokter bule bahwa Covid-19 itu biasa saja dan tidak mematikan.*
HOAKS narasi yang mengklaim pernyataan seorang dokter bule bahwa Covid-19 itu biasa saja dan tidak mematikan.* //Turn Back Hoax MAFINDO

PIKIRAN RAKYAT - Beredar unggahan video dalam media sosial Facebook dengan narasi yang mengklaim pernyataan seorang dokter bule bahwa Covid-19 itu biasa saja dan tidak mematikan.

Dalam unggahan itu, diketahui dua dokter bule yang disebutkan dalam video itu adalah dokter Dan Erickson dan Artin Massihi.

Berikut ini cuplikan narasi dalam unggahan video itu:

Baca Juga: Tampak Indah dari Luar Angkasa, Area Hutan Idaho Layaknya Sebuah Papan Catur

HOAKS narasi yang mengklaim pernyataan seorang dokter bule bahwa Covid-19 itu biasa saja dan tidak mematikan.*
HOAKS narasi yang mengklaim pernyataan seorang dokter bule bahwa Covid-19 itu biasa saja dan tidak mematikan.* /Turn Back Hoax MAFINDO
Baca Juga: Mengenal Dita Karang, Idol K-Pop Asal Indonesia yang Debut di Girl Grup Secret Number

Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Turn Back Hoax, ditemukan fakta bahwa informasi yang dinyatakan kedua dokter itu keliru dan penuh dengan kesalahan statistik.

Secara pasti, klaim yang disebutkan dari dua dokter itu berisi informasi yang menyesatkan. Hal ini dituturkan seorang ahli biologi spesialis pemodelan penyakit menular dari University of Washington, dr Carl Bergstrom.
 
Baca Juga: Produktif saat Pandemi, Himacita Bagi-bagi Takjil ke Masyarakat Cikalong

Ia menyatakan, dua dokter tersebut seharusnya tidak berasumsi bahwa pasien yang mereka uji datang untuk menjalani tes Covid-19 atau yang mencari perawatan segera untuk gejala yang mereka alami di tengah pandemi merupakan representasi dari jumlah populasi umum.

Bahkan, Bergstrom menilai metode yang digunakan keduanya amat menggelikan. Terlebih, metode itu untuk mendapatkan hasil yang benar-benar tidak masuk akal.
 
Baca Juga: Penentuan 1 Syawal, Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Bakal Pantau Hilal di Pantai Karangtaulan Cikalong

Di sisi lain, terdapat bantahan lain yang termuat dalam artikel Politi Fact dengan merujuk American College of Emergency Physicians dan American Academy of Emergency Medicine.
 
Dijelaskan rinci, data yang dilontarkan dokter Erickson dan Massihi merupakan populasi kecil dari California yang akan menghasilkan kesimpulan data kematian Covid-19 yang menyesatkan.
Baca Juga: Wanita Jangan Sampai Kecolongan, Berikut Ciri-Ciri Pria yang Berpotensi Selingkuh

Dengan demikian, klaim informasi yang disematkan dalam unggahan video Facebook itu terbukti tidak benar. Untuk itu, konten yang beredar itu termasuk dalam Konten yang Menyesatkan atau Misleading Content.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x