Pasukan Rusia Lancarkan Serangan Penuh ke Ukraina Lewat Darat, Udara, dan Laut

- 24 Februari 2022, 18:18 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyetujui 'operasi militer khusus' saat Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina melalui darat, udara dan laut.
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyetujui 'operasi militer khusus' saat Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina melalui darat, udara dan laut. //REUTERS/Carlos Barria

PR TASIKMALAYA - Rusia telah melancarkan serangan habis-habisan ke Ukraina melalui darat, udara dan laut.

Serangan oleh Rusia ke Ukraina itu merupakan serangan terbesar satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II dan dikonfirmasi sebagai ketakutan terburuk Barat.

Serangan Rusia ke Ukraina ini dimulai pada Kamis, 24 Februari 2022
setelah Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa dia telah menyetujui "operasi militer khusus".

Langkah serangan Rusia ke Ukraina dilakukan setelah Moskow sebelumnya mengakui wilayah yang dikuasai pemberontak di Luhansk dan Donetsk dan mengatakan mereka telah meminta "bantuan".

Baca Juga: Tes Kepribadian: Mana Pencuri yang Sebenarnya? Jawabannya Ungkap Jati Diri Anda, Bisa Jadi Berkarisma

Baru-baru ini, rudal Rusia pun menghujani kota-kota Ukraina, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Aljazeera.

Sementara itu, Ukraina melaporkan barisan pasukan telah melintasi perbatasan negarannya ke wilayah timur Chernihiv, Kharkiv dan Luhansk, lalu mendarat melalui laut di kota Odesa dan Mariupol di selatan.

Pasukan Rusia menyerang Ukraina dari Belarusia yang juga mendukung, dan serangan diluncurkan dari daerah Krimea yang dicaplok, menurut dinas penjaga perbatasan Ukraina.

Ledakan terdengar sebelum fajar di ibukota Ukraina, Kyiv. Tembakan terdengar di dekat bandara utama dan sirene meraung di seluruh kota.

Baca Juga: Simak! Jadwal Lengkap Pertandingan Indonesia di All England 2022

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyatakan darurat militer telah diumumkan dan dia mengimbau para pemimpin dunia untuk menjatuhkan semua kemungkinan sanksi terhadap Rusia, termasuk terhadap Putin, yang katanya ingin menghancurkan negara Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menulis di Twitter bahwa Putin telah “meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina”.

“Kota-kota Ukraina yang damai sedang diserang. Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Saatnya bertindak sekarang,” katanya.

Putin membenarkan serangan itu sebagai “operasi militer khusus” untuk melindungi orang-orang, termasuk warga Rusia yang telah menjadi sasaran “genosida” di Ukraina.

Baca Juga: Tes Psikologi: Temukan Alasan Kenapa Kamu Tidak Suka Meminta Bantuan Kepada Orang Lain?

Itu adalah sebuah tuduhan yang telah lama digambarkan Barat sebagai propaganda yang tidak masuk akal.

“Dan untuk ini, kami akan berjuang untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina,” kata Putin. “Rusia tidak dapat merasa aman, berkembang, dan hidup dengan ancaman konstan yang berasal dari wilayah Ukraina modern.”

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya telah menghancurkan infrastruktur militer di pangkalan udara Ukraina dan menurunkan pertahanan udaranya.

Ukraina menutup wilayah udaranya untuk penerbangan sipil dengan alasan risiko tinggi terhadap keselamatan.

Baca Juga: Kisah Cinta Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, hingga Alasan Mengapa Keluarga Kerajaan Sempat Menolaknya

Sementara itu, Rusia menangguhkan penerbangan domestik di bandara dekat perbatasannya dengan Ukraina hingga 2 Maret 2022.

Kelompok separatis yang didukung Rusia di timur mengatakan mereka telah merebut dua kota Ukraina, berdasarkan kantor berita RIA.

Tak lama setelah Putin berbicara, berdasarkan laporan, ada ledakan terjadi di ibu kota dan aliran listrik pun telah terputus.

Tampaknya itu adalah "serangan skala penuh", yang menargetkan bandara dan gedung-gedung utama. Ada kekacauan pula terjadi di pusat kota Ukrainia.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Gambar Hati dan Ungkap Kapan Anda Bertemu dengan Belahan Jiwa

Presiden AS, Joe Biden, dalam panggilan telepon dengan Zelenskyy, mengutuk serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan ini oleh pasukan militer Rusia.

Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia memberi tahu Zelenskyy tentang langkah-langkah selanjutnya yang direncanakan Washington dan sekutunya terhadap Rusia, termasuk “sanksi berat”.

Dalam seruan yang berapi-api, Sekjen PBB, Antonio Guterres mengutuk tindakan Rusia.

“Atas nama kemanusiaan, bawa pasukan Anda kembali ke Rusia,” katanya.

Baca Juga: Tes Psikologi: Cek Bentuk Wajah Anda dan Ungkap Kepribadian Introvert atau Ekstrovert!

“Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan perang dimulai di Eropa yang bisa menjadi perang terburuk sejak awal abad ini dengan konsekuensi tidak hanya menghancurkan Ukraina, tidak hanya tragis bagi Federasi Rusia, tetapi dengan dampak yang bahkan tidak dapat kita tanggung prediksi."

NATO mengadakan pertemuan darurat dengan ketuanya, Jens Stoltenberg.

Ia mengutuk serangan Rusia ke Ukraina dengan menyebutnya sebagai "serangan sembrono".

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan Rusia menghadapi "isolasi yang belum pernah terjadi sebelumnya" atas serangannya terhadap Ukraina.

Baca Juga: Orang Tua Diminta Berhenti Bertengkar di Depan Anak, Dampaknya Bisa Berakibat Fatal!

Negara tersebut akan dipukul dengan "sanksi paling keras" yang pernah dijatuhkan Uni Eropa.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah