Klaim Bisa Hentikan Gelombang Kedua Covid-19 di Dunia, Ilmuwan Lacak Corona dari Kotoran Manusia

- 8 Mei 2020, 15:45 WIB
Melalui pengujian laboratorium air limbah kotoran manusia, perusahaan AS Biobot bertujuan untuk memperkirakan jumlah COVID-19 kasus di komunitas tertentu. (Biobot)
Melalui pengujian laboratorium air limbah kotoran manusia, perusahaan AS Biobot bertujuan untuk memperkirakan jumlah COVID-19 kasus di komunitas tertentu. (Biobot) //* The Current

Ghaeli menambahkan, melalui pengujian laboratorium, perusahaan 'dapat mengukur konsentrasi virus, dan kemudian mengubah konsentrasi itu menjadi perkiraan jumlah kasus dalam komunitas tertentu di sebuah wilayah atau kota.

Sementara ukuran sampel saat ini terkait dengan tangkapan dari fasilitas air limbah itu sendiri, Ghaeli berpendapat skala dapat disesuaikan dengan mengumpulkan sampel langsung dari saluran pembuangan.

Baca Juga: Wujudkan Mimpi Didi Kempot, Bupati Ngawi akan Gelar Konser Digital Bertema Covid-19

Dengan tujuan untuk mendapatkan lebih banyak informasi tingkat komunitas virus corona dalam masyarakat.

"Perkiraan gambaran besar itu sangat membantu kami dalam memahami bagaimana virus menjadi tren dari waktu ke waktu, apakah kita melihat jumlah virus menurun atau meningkat?" ujarnya.

Tak hanya itu, Ghaeli juga mengungkap bahwa penelitian ini dapat menjadi kunci untuk deteksi dini gelombang kedua virus corona.

Baca Juga: Pakar: Pemerintah Perlu Mengesahkan Omnibus Law Sebelum Pandemi Berakhir, Berikut Alasannya

Setelah kebijakan lockdown atau penguncian wilayah telah dicabut, menyusul fakta yang menyebutkan bahwa sebagian besar negara tidak memiliki sumber daya untuk melaksanakan pengujian reguler seluruh populasi.

"Kami membutuhkan cara untuk dengan mudah dan cepat mengambil snapshot dari apa yang terjadi pada tampilan kota agregat itu. 

"Sangat penting bahwa kita memiliki infrastruktur pengawasan yang kuat untuk dapat mendeteksi wabah baru dan segera mengatasinya, apakah itu berarti menerapkan kembali jarak sosial," pungkas Ghaeli.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Current


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah