Klaim Miliki Bukti Besar Corona dari Lab Wuhan, Media Tiongkok Sebut Pompeo Sudah 'Gila'

- 5 Mei 2020, 14:30 WIB
BENDERA Tiongkok dan Amerika Serikat.* /Sipaphoto
BENDERA Tiongkok dan Amerika Serikat.* /Sipaphoto /.*(foto Pikiran Rakyat Cirebon)

"Para ahli terbaik sejauh ini tampaknya berpikir itu buatan manusia. Saya tidak punya alasan untuk tidak mempercayai hal itu pada saat ini," kata Pompeo.

Sementara itu dikutip dari Channel News Asia, teori tentang 'Corona Made in Wuhan' telah sangat ditekankan oleh pemerintahan Trump, yang semakin kritis terhadap penanganan wabah yang pertama kali muncul di Wuhan akhir tahun lalu.

Baca Juga: Bantu Siswa dan Jompo, 200 Paket Sembako Dibagikan SMAN 1 Taraju

Sampai saat ini, virus corona telah membunuh lebih dari 247.000 orang dan 3,5 juta orang telah terinfeksi di ratusan negara seluruh dunia.

"Apa yang disebut 'virus bocor dari sebuah laboratorium Wuhan' adalah sebuah kebohongan. Politisi Amerika bergegas untuk mengalihkan kesalahan, menipu, dan menekan Tiongkok ketika upaya anti epidemi domestik mereka sendiri berantakan," ujar ahli virologi Universitas Colombia W Ian Lipkin.

Dalam sepekan terakhir, CCTV berulang kali mengecam Pompeo sebagai 'musuh bersama umat manusia' dan menuduhnya menyebarkan virus politik atas klaimnya yang berulang kali bahwa pandemi itu berasal dari laboratorium.

 Baca Juga: Meninggal Secara Mendadak, Jenazah Didi Kempot akan Dimakamkan di Jawa Timur

Tiongkok dan AS telah berulang kali mempermasalahkan asal-usul virus dalam perang kata-kata yang semakin meningkat, setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian pada Maret mendorong teori konspirasi bahwa militer AS mungkin telah membawa virus ke Tiongkok.

Sejak saat itu, kedua negara menuduh satu sama lain tentang siapa yang menyebarkan informasi salah, karena Presiden AS Donald Trump juga telah menyerang Tiongkok atas dugaan kurangnya transparansi.

Trump pekan lalu mengklaim memiliki bukti bahwa Institut Virologi Wuhan adalah sumber dari virus corona yang kini menginfeksi jutaan manusia di dunia.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x