Cari Asal Virus Corona, AS Dapat Dukungan Negara Sekutu untuk Selidiki Tiongkok

- 2 Mei 2020, 12:29 WIB
ILUSTRASI. PENANGANAN pandemi virus corona COVID-19 di Korea Selatan.*
ILUSTRASI. PENANGANAN pandemi virus corona COVID-19 di Korea Selatan.* /AFP

PIKIRAN RAKYAT - Amerika Serikat (AS) mendapatkan dukungan lebih banyak dari negara-negara sekutu untuk melakukan penyelidikan terhadap Tiongkok, WHO, dan asal-usul pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 3,3 juta jiwa di dunia.

"Ada pengakuan global bahwa Tiongkok bertanggung jawab atas krisis ini, tidak transparan, dan bahwa tidak mencapai dasar ini dapat menyebabkan pandemi di masa depan," ucap Matthew Kroenig dari Dewan Atlantik.

Lebih jauh, ia mengungkapkan bahwa sejumlah negara sekutu AS di Eropa dan Asia akan bersatu untuk mengatakan 'Tiongkok adalah masalah, kita membutuhkan lebuh banyak informasi dan untuk tidak diintimidasi oleh Tiongkok yang berat'.

Baca Juga: Resmi, Remdesivir Jadi Obat Darurat Covid-19

Dikutip dari New York Post oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, hal itu dilakukan merujuk pada ancaman ekonomi Partai Komunis yang berkuasa terhadap negara-negara yang telah kritis akibat penangan pandemi dan kurangnya transparansi.

"Anda melihat konsensus di antara sekutu terdekat Amerika yang menghargai dan kepentingan keamanan nasional, sehubungan dengan hubungan dengan Tiongkok, sekarang mengalahkan ekonomi,"ujar mantan penasihat kementerian pertahanan Australia Patrick Buchan.

Baca Juga: Trump Ancam Tarif Baru untuk Tiongkok sebagai Tindakan Balasan atas Virus Corona

Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah menyerukan penyelidikan atas munculnya pandemi serta respon WHO terhadap krisis yang terjadi.

Namun, pejabat Tiongkok berusaha menggagalkan penyelidikan dengan ancaman ekonomi, tetapi pejabat Australia menolak untuk mundur.

Pejabat Tiongkok dikabarkan sangat marah pada Australia, yang juga menyerukan Taiwan yang notabene merupakan negara otonom yang dianggap Tiongkok sebagai provinsi pembangkang, untuk bergabung kembali dengan WHO beberapa tahun setelah Beijing memaksa pemecatannya.

Baca Juga: Demi Patuhi Social Distancing, Pria Putus Sekolah Ciptakan Motor dengan Jok Berjauhan

"Jika suasana berubah dari buruk menjadi lebih buruk, orang akan berpikir mengapa kita harus pergi ke negara seperti itu sementara itu tidak begitu ramah ke Tiongkok," kata Duta Besar China Cheng Jingye kepada Australian Financial.

Tak hanya Australia dan Taiwan, Swedia pun meminta untuk dilakukan penyelidikan lebih ketat.

"Ketika situasi global Covid-19 terkendali, masuk akal dan penting bahwa penyelidikan internasional dan independen dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan tentang asal-usul dan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Soal Kim Jong Un, Beredar Video Kematian di Kalangan Warga Korea Utara

"Penting juga bahwa seluruh komunitas internasional menangani pandemi Covid-19, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia, diselidiki," tulis Menteri Kesehatan Swedia Lena Hallengren.

Presiden Komisi Eropa juga mendukung seruan untuk menyelidiki asal mula virus Corona, namun mengatakan bahwa Tiongkok juga harus terlibat dalam proses itu.

Pembuat undang-undang di negara-negara seperti Jerman, Swedia, dan Australia juga telah meminta penyelidikan terhadap virus tersebut, yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 3,3 juta orang dan menewaskan ratusan ribu orang.

Baca Juga: Resmi, Remdesivir Jadi Obat Darurat Covid-19

Ursula von der Leyen yang merupakan kepala badan eksekitif UE, mengungkapkan bahwa ia ingin melihat Tiongkok bekerja dengan kelompoknya untuk memahami bagaimana virus tersebut bisa muncul.

“Saya pikir ini penting bagi kita semua, maksud saya untuk seluruh dunia ini penting. Anda tidak pernah tahu kapan virus berikutnya mulai, jadi kita semua ingin untuk waktu berikutnya, kami telah mempelajari pelajaran kami dan kami telah membentuk sistem peringatan dini yang benar-benar berfungsi dan seluruh dunia harus berkontribusi untuk itu, ”katanya. , sambil menyerukan lebih banyak transparansi di masa depan.

“Sebagai contoh, di tingkat Uni Eropa, kita tahu bahwa kita memerlukan sistem data yang lebih kuat untuk situasi seperti yang kita lihat sekarang dengan coronavirus. Dan untuk membangun sistem itu, Anda dapat mengandalkan," ujarnya.

Baca Juga: Trump Ancam Tarif Baru untuk Tiongkok sebagai Tindakan Balasan atas Virus Corona

Virus Corona jenis baru yang menyebabkan Covid-19 pertama kali ilaporkan pada bulan Desember 2019 di kota Wuhan, Tiongkok.

Seperti dilaporkan sebelumnya, Trump mengatakan bahwa dia melihat bukti yang berkaitan dengan virus Corona dan laboratorium Wuhan. Namun, orang nomor satu di AS itu menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

Sementara itu, komunitas intelijen AS merilis pernyataan yang berbeda dengan Trump. Dimana mereka mengindikasikan bahwa virus Corona jenis baru itu bukan buatan manusia atau modifikasi genetik.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x