Ia ragu jika kondisi suhu di berbagai dunia akan mencapai setinggi suhu tersebut.
"Jadi secara global, bahkan selama musim panas, kemungkinan kasus turun secara signifikan itu kecil," ujar Wang.
Justru bahaya akan datang, saat virus corona tidak benar-benar hilang dan hinggap bersamaan di musim dingin saat flu musiman datang.
"Bahaya yang sangat besar adalah jika kita melihat jenis kasus Covid-19 yang kita lihat sekarang ada di musim dingin mendatang bersamaan saat kita menderita flu musiman," ujar peneliti vaksin, Profesor Shattock seperti yang diberitakan di situs The Sun.
Baca Juga: WHO Beri 5 Rekomendasi Makanan untuk Cegah Kekurangan Zat Besi
Hal itu bisa menjadi pukulan ganda bagi kesehatan manusia di dunia.
Meskipun demikian, Profesor Shattock menunjukkan bahwa para ilmuwan masih belajar tentang Covid-19, dan tidak tahu apakah itu akan muncul lagi musim dingin mendatang atau tidak.
"Kami tidak tahu bahwa ada musiman tentang virus ini, tetapi Anda dapat membayangkan bahwa ketika kita mulai kembali ke kehidupan normal, mungkin selama musim panas, kasus-kasus itu akan meningkat lagi," ujar Shattock.***