Eksploitasi Hewan dan Alam Terus Berlanjut, Ilmuwan: Pandemi akan Berlangsung Lebih Buruk

- 29 April 2020, 14:07 WIB
ILUSTRASI alam dan hewan.*
ILUSTRASI alam dan hewan.* /Sheldrickwildtrust/

Mereka mengatakan umat manusia telah menghancurkan lebih dari 85 persen lahan basah dan mengeksploitasi lebih dari sepertiga tanah serta air segar untuk tanaman dan produksi ternak.

Selain itu, perdagangan hewan liar yang tidak diregulasi dan perjalanan internasional sangat masuk akal untuk virus menyebar.

Seperti spesies kelelawar di Asia Tenggara kini telah menginfeksi hampir 3 juta orang, membawa penderitaan manusia yang tak terhitung. dan menghentikan ekonomi dan masyarakat di seluruh dunia.

Mereka menyebut, bahwa pandemi ini berasal dari tangan manusia.

Baca Juga: Kabar Baik, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Segera Dibuka Kembali, Netizen Ucap Syukur

"Meskipun penyakit hewan ke manusia sudah menyebabkan sekitar 700.000 kematian setiap tahun, potensi pandemi di masa depan sangat luas," kata para ilmuwan.

Sebagian besar hewan membawa virus dan pandemi disebabkan oleh meningkatnya jumlah orang yang melakukan kontak langsung dengan hewan yang membawa patogen ini.

Para ahli juga memperingatkan bahwa langkah-langkah untuk mengurangi krisis saat ini bisa dilakukan dengan menahan pertanian intensif dan maskapai penerbangan.

Mereka juga mengimbau agar warga selalu memperhatikan aturan pemerintah.

Baca Juga: YouTube Perluas Fitur Pemeriksaan Fakta ke Pencarian Video AS Selama Pandemi Covid-19

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah