Disebut Rawan Tularkan Virus Corona, Seorang Dokter Diusir dari Apartemennya

- 26 April 2020, 20:29 WIB
ILUSTRASI tenaga medis dan Alat Pelindung Diri (APD).*
ILUSTRASI tenaga medis dan Alat Pelindung Diri (APD).* /ANTARA/ANTARA FOTO

Sampai saat ini, pemilik gedung dan penghuni apartemen belum dapat dihubungi untuk diminta tanggapan mengenai insiden pengusiran.

Baca Juga: Ibu Kota Baru Indonesia Disebut Terancam Potensi Tsunami, Begini Tanggapan dari Pakar ITB

Pemerintah Kolombia melaporkan lebih dari 4.500 orang telah positif tertular virus dan 210 di antaranya meninggal dunia.

Sementara itu, lebih dari 300 tenaga kesehatan ikut terjangkit Covid-19 dan empat di antaranya meninggal, menurut keterangan Institut Kesehatan Nasional Kolombia.

Kasus diskriminasi terhadap tenaga medis di Kolombia juga dialami seorang ahli anestesi di Bogota. Ia dilarang memasuki area bersama di tempat tinggalnya.

Baca Juga: Saat Trump Sebut Kritisnya Kim Jong Un Palsu, TV Hong Kong Berani Siarkan Berita Kematian

Sejumlah media lokal memberitakan grafiti bernada ancaman ditemukan di salah satu dinding apartemen tenaga medis itu.

Lewat grafiti itu, seseorang yang tidak diketahui jati dirinya mengancam akan membunuh keluarga ahli anestesi itu apabila dia tidak ke luar dari tempat tinggalnya.

Bagi para tenaga kesehatan yang berjuang melawan penyakit, sikap permusuhan itu jadi cukup menyedihkan.

Baca Juga: Analis Saham Ungkap Ada Hal yang Lebih Sulit Pulih Dibandingkan Virus Corona yang Merebak

Halaman:

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah