"Tidak ada polisi, tidak ada jam malam," teriak para pengunjuk rasa yang mencakup kerumunan pria muda yang membakar ban dan menuntut keadilan.
Dalam hal ini, Kepala kepolisian negara tersebut memecat komisioner yang bertanggung jawab atas keamanan di distrik Bondhere tempat penembakan itu terjadi.
"Polisi itu ditahan dan akan menghadapi proses hukum. Jam malam telah diberlakukan selama beberapa waktu tanpa insiden dan kami menyesali yang satu ini tetapi ini bukan situasi yang umum dan itu bukan sesuatu yang akan kami toleransi. Terima kasih," Wakil Komisaris Polisi Zakia Hussen mengatakan di Twitter, seperti yang diberitakan dalam situs Pikiran-Rakyat.com.*** (Abdul Muhaemin)
Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Jam Malam Virus Corona Berujung Petaka, Polisi Tembak Mati Warga dan Menyulut Kerusuhan.