CDC Sebut Gelombang Dua Corona di AS akan Lebih Parah, Trump Minta Diselidiki Kembali

- 23 April 2020, 15:30 WIB
Presiden Amerika Serikat Donal Trump
Presiden Amerika Serikat Donal Trump /Antaranews.com


PIKIRAN RAKYAT - Terkait pernyataan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang menyebut virus corona gelombang dua di AS akan lebih parah karena bersamaan dengan musim flu, Donald Trump minta untuk diselidiki kembali.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, meminta Robert Redfield selaku Direktur CDC untuk mengklarifikasi lontaran klaim yang ia gembor-gemborkan pada Selasa, 21 April 2020 lalu kepada wartawan.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, pada Rabu, 22 April 2020 kemarin Donald Trump mencuitkan dalam postingannya, bahwa pakar kesehatan itu salah membuat pernyataan, namun Redfield langsung membantah dan menyebut semua yang ia lontarkan sesuai fakta.

Baca Juga: Banyak Negara Baru Tahap Awal Pandemi, WHO: Corona akan Bersama Kita untuk Waktu yang Lama

"Saya pikir sungguh penting untuk menekankan apa yang tak saya katakan, saya tak bilang bahwa ini akan lebih buruk.

"Saya mengatakan ini akan lebih sulit dan berpotensi rumit karena kita akan menghadapi flu dan virus corona yang beredar pada waktu bersamaan," ujar Redfield.

Bermula ketika Redfield melihat Trump nampak kembali meremehkan gelombang dua virus corona yang akan terjadi pada musim gugur atau berbarengan dengan merebaknya musim flu, Redfield kemudian mengungkap hal itu, ia menyebut bahwa masa-masa rumit akan dihadapi saat itu.

Baca Juga: Update Virus Corona Indonesia per 23 April 2020: Pasien Sembuh Bertambah Jadi 913 Orang

Namun, Trump tetap menyangkal dan bersikeras menyebut gelombang dua akan baik-baik saja.

"Kita tak akan melewati apa yang telah kita lalui dalam beberapa bulan terakhir. Tak mungkin kembali ke belakang sama sekali," ujar Trump.

Lebih lanjut, Trump mengatakan, bahwa mungkin bisa saja ada sisa-sisa virus corona yang dapat bercampur dengan flu, sehingga membuat semakin runyam.

Baca Juga: 5 Drama Korea Slice of Life Terbaik yang Penuh Pelajaran Berharga

Sementara itu, Trump berupaya merancang optimisme dalam perang melawan virus itu, ia mengatakan tak sepakat dengan Gubernur Georgia, Brian Kemp.

Georgia Brian Kemp dengan agresif mendesak untuk membuka kembali aktivitas ekonomi di negara bagiannya dengan melanggar anjuran-anjuran pusat. Trump mengatakan hal tersebut terlalu dini.

"Mereka dapat menunggu sedikit lebih lama, sedikit saja-tak banyak, karena keselamatan harus diutamakan. Kita harus lakukan itu," tegas Trump.

Baca Juga: Besuk Ditiadakan Cegah Corona, Warga Binaan Lapas Klas II B Tasikmalaya Antre Video Call

Sekalipun demikian, Trump mengatakan ia termotivasi menyaksikan beberapa negara bagian menjalankan kegiatan ekonomi mereka dan melonggarkan pembatasan-pembatasan.

Ia mengumumkan bahwa pemerintahannya akan mengadakan perayaan 4 Juli di National Mall, Washington seperti yang dilakukan tahun lalu.

Namun saat ini, ibu kota negara itu masih dalam perintah social distancing atau pembatasan sosial, sehingga memaksa berdiam di rumah sampai 15 Mei mendatang.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah