"Tes antibodi ini akan dapat mengukur tingkat serologi, tingkat antibodi, tetapi tidak berarti bahwa seseorang dengan antibodi akan 'kebal' dari virus corona," ujar Kepala Unit Penyakit WHO, Dr Maria Van Kerkhove.
Dalam hal ini Direktur Eksekutif Program Kedaruratan WHO, Mike Ryan juga mengemukakan pernyataannya.
"Tidak ada yang yakin apakah seseorang dengan antibodi sepenuhnya terlindungi dari penyakit atau bahkan akan terpapar lagi," ujar Ryan.
Baca Juga: Berselisih Soal Penanganan Covid-19, Presiden Brasil Bolsonaro Pecat Menteri Kesehatan
Ia juga mengungkapkan terkait beberapa tes yang memiliki masalah sensitivitas,.
"Mereka mungkin memberikan hasil negatif palsu," imbuh Ryan.***