Serangan Kedua Covid-19, Korea Selatan Laporkan Puluhan Pasien Sembuh Terinfeksi Lagi

- 11 April 2020, 11:35 WIB
POLISI berkostum virus corona berwarna ungu di Bolivia itu tengah mendorong warga yang melewatinya.*
POLISI berkostum virus corona berwarna ungu di Bolivia itu tengah mendorong warga yang melewatinya.* /Ruptly/

PIKIRAN RAKYAT-Korea Selatan digadang-gadang sebagai negara yang telah berhasil mengatasi lonjakan kasus terinfeksi akibat virus corona pada Februari 2020 lalu.

Keberhasilan ini membawa Korea Selatan melesat turun dari posisi pertama jumlah terinfeksi Covid-19 paling banyak di dunia menjadi berada di jajaran tengah bersama Rusia dan Israel.

Namun kini, berita mengejutkan datang dari pihak otoritas kesehatan Korea Selatan, yang menyatakan bahwa sebanyak 91 pasien yang semula dinyatakan sembuh dari Covid-19 kembali positif setelah dilakukan tes ulang.

Baca Juga: Konflik di Tengah Pandemi Virus Corona, Pakistan Tembak Jatuh Drone Pengintai India

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters, otoritas kesehatan Korea Selatan membenarkan kabar itu pada Jumat, 10 April 2020 kemarin, bahwa 91 pasien yang semula dinyatakan sembuh dari Covid-19, ternyata setelah dites kembali, mereka mendapat hasil positif terjangkit virus yang sama.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KCDC), Jeong Eun-kyeong menyatakan bahwa virus corona mungkin "aktif kembali", dan bukan karena pasien tertular untuk kedua kalinya.

Namun, pihak otoritas kesehatan juga belum dapat memastikan apa yang sesungguhnya terjadi pada kecenderungan tersebut, selagi penyelidikan epidemiologis masih berjalan.

Baca Juga: Perangi Virus Corona, Iran Tutup Seluruh Masjid Selama Ramadan, Mesir Larang Buka Bersama

Adapau dugaan sementara dari pakar kesehatan, bahwa hasil tes yang keliru bisa menjadi penyebab, atau sisa-sisa infeksi virus masih berada dalam sistem tubuh pasien namun tidak dapat menjangkiti orang lain.

"Ada interpretasi yang berbeda-beda serta banyak variabel. Pemerintah perlu bersiaga untuk merespon setiap variabel tersebut," ujar profesor kedokteran paru di Rumah Sakit Sacred Heart Universitas Hallym.

Sementara itu, prediksi kemungkinan terpapar kembali virus corona tengah menjadi pusat perhatian dunia internasional saat ini, seiring dengan banyak negara yang berharap bahwa masyarakat mereka yang terinfeksi akan mempunyai imunitas yang cukup untuk mencegah kemunculan gelombang lain Covid-19.

Baca Juga: Dentuman Aneh Terdengar di Jakarta, PVMBG: Bukan dari Anak Krakatau 

Sejauh ini, dari 10.450 kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi di Korea Selatan, hampir 7.000 pasien dilaporkan sembuh.

"Angka yang kembali terjangkit akan naik, 91 orang hanya permulaan pada saat ini," kata profesor bidang penyakit infeksi di Rumah Sakit Guro Universitas Korea, Kim Woo-joo.

Fakta ini, dapat mematahkan pendapat ilmuwan Jerman terkait penyembuhan Covid-19, seperti yang telah diberitakan PikiranRakyat-Cirebon.com sebelumnya, bahwa plasma darah terinfeksi corona yang sembuh dapat dijadikan obat untuk menyebuhkan pasien positif dengan indikasi penyakit paling parah sekalipun.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya, 11 April 2020: Manonjaya dan Purbaratu Diguyur Hujan Lokal

Lebih lanjut, para ahli tenaga medis Jerman juga telah mengungkap penemuan plasma darah atau antibodi pasien yang pulih sebagai obat bagi pasien yang masih terinfeksi telah di uji di Rumah Sakit kedua terbesar di Wuhan guna menangani pasien Covid-19.

Dan sejauh ini, dari 15 orang terinfeksi dengan indikasi penyakit menyerang pernapasan dengan hebat, semakin membaik ketika disuntikan plasma darah tersebut ke dalam tubuhnya.***

Editor: Gugum Rachmat Gumilar

Sumber: REUTERS Pikiran Rakyat Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x