Karyawan di Korea Selatan Diminta Lakukan Tes Covid-19 Sebelum Bekerja Setelah Libur Imlek

- 3 Februari 2022, 17:45 WIB
Ilustrasi tes Covid-19. Beberapa pihak di Korea Selatan mewajibkan karyawannya untuk melakukan tes Covid-19 sebelum masuk ke kantor.
Ilustrasi tes Covid-19. Beberapa pihak di Korea Selatan mewajibkan karyawannya untuk melakukan tes Covid-19 sebelum masuk ke kantor. /Pixabay/Peggychoucair/

PR TASIKMALAYA – Beberapa perusahaan di Korea Selatan meminta kepada karyawan mereka untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri sebelum memulai bekerja pada Kamis, 3 Februari 2022 waktu setempat.

Dilakukan tes Covid-19 setelah beberapa karyawan menikmati libur Tahun Baru Imlek di Korea Selatan.

Sebagian orang di Korea Selatan melakukan perjalanan selama liburan Imlek untuk mengunjungi keluarga.

Hal ini memungkinkan jumlah kasus Covid-19 di beberapa wilayah Korea Selatan meningkat.

Baca Juga: Spoiler Anime Attack on Titan Season 4 Part 2 Episode 5: Eren Yakinkan Ymir Soal Rencana Rumbling

Kakao Corp sebagai operator aplikasi obrolan populer di Korea Selatan mengambil tindakan dengan melarang para karyawannya untuk datang ke kantor selama dua minggu dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada 3 Februari 2022

Dikarenakan kasus infeksi Covid-19 di negeri ginseng tersebut mencapai rekor tertinggi.

Walaupun demikian, para karyawan diharuskan melakukan tes Covid-19 secara mandiri di rumah dengan alat yang sudah disiapkan.

Baca Juga: Instagram Oki Setiana Dewi ‘Diserang’ Buntut Ceramahnya yang Dianggap Menoleransi KDRT

Jika hasil yang didapatkan adalah negatif, maka karyawan tersebut boleh pergi ke kantor.

Kelompok perusahaan energi SK Innovation membagikan alat tes yang bisa dipakai di rumah untuk karyawan jelang liburan.

Bahkan, mereka diminta untuk menguji alat tersebut pada diri sendiri sebelum kembali ke kantor untuk bekerja.

Baca Juga: KIP Kuliah 2022 Resmi Dibuka, Siswa Wajib Simak Alur Pendaftarannya Supaya Lolos

Berbagai instansi pemerintahan Korea Selatan mulai mengambil tindakan serupa dalam pencegahan Omicron di negara tersebut.

Pejabat Kementerian Kesehatan Korea Selatan Son Young-rae mengatakan bahwa jumlah kasus yang ada di sana mengalami peningkatan secara pesat tetapi dalam sistem medis masih dalam keadaan stabil.

“Jumlah kasus yang dikonfirmasi meningkat pesat karena penyebaran Omicron, tetapi sistem medis tetap dalam situasi stabil,” katanya pada Rabu, 2 Februari 2022.

Baca Juga: Kritik Ceramah Oki Setiana Dewi, Tsamara Amany: Kalo Suami Pukul Istri, Lapor Polisi

Son menyatakan tingkat kematian akibat varian Omicron adalah 0,15 persen atau sekitar seperlima dari varian Delta dengan tingkat kematian 0,7 persen.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan melaporkan ada 22.907 kasus baru Covid-19 pada Rabu waktu setempat, kasus tersebut naik 58 persen dari 14.518 kasus pada 26 Januari lalu.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah