Brasil Tuduh Tiongkok Ambil Keuntungan dari Pandemi Covid-19 untuk Kuasai Dunia

- 8 April 2020, 10:27 WIB
MENTERI  Pendidikan Brasil Abraham Weintraub .*
MENTERI Pendidikan Brasil Abraham Weintraub .* //The Guardian/

PIKIRAN RAKYAT - Virus corona (Covid-19) yang menyebar ke berbagai dunia tak hanya mengacaukan kesehatan hingga ekonomi, namun juga memporakporandakan hubungan bilateral antara dua negara yang ada di dunia.

Seperti halnya yang baru-baru terjadi, di mana Tiongkok mendapatkan serangan dari Brasil yang akhirnya memperburuk hubungan diplomatik.

Pasalnya Menteri pendidikan Brasil menuduh para pembuat alat medis Tiongkok mengambil keuntungan dari pandemi virus corona yang sekarang masih merebak.

Baca Juga: Semakin Cantik dan Anggun, Berikut Deretan Artis yang Mantap Mengenakan Hijab

Menteri Pendidikan Brasil Abraham Weintraub memberikan pandangannya dalam sebuah twitter yang kemudian langsung di hapus pada Minggu, 5 April 2020.

Dalam unggahannya tersebut Weuintraub menyebutkan bahwa penyakit Covid-19 ini justru malah membuat Tiongkok bisa memperkuat negaranya.

Ia menuduh Tiongkok membuat virus corona untuk 'mendominasi dunia' agar negaranya tersebut semakin lebih kuat lagi.

Weintrub menyatakan bahwa kini Tiongkok bahkan berada di garis belakang dalam krisis kesehatan global.

Baca Juga: Semakin Cantik dan Anggun, Berikut Deretan Artis yang Mantap Mengenakan Hijab

"Secara geopolitik, siapa yang akan lebih kuat dari krisis Global ini?" tulis Weintrub dalam unggahannya yang dikutip dari situs The Guardian. 

Dalam unggahan tersebut juga Weintrub disebut telah rasis dengan menyinggung Tiongkok dengan aksen yang mereka miliki.

Dalam Bahasa Portugis asli, dalam twitternya ia mengganti huruf "r" dengan huruf kapital "L", jadi yang tadinya seharusnya Brasil malah menjadi 'Blazil'. Tulisan itu dibuat untuk mengejek aksen yang biasa Tiongkok gunakan.

Dalam sebuah wawancara, Weintrub mengatakan bahwa dirinya tidaklah rasis dan malah menggandakan serangannya dengan menuduh Tiongkok yang dengan mudah menangani pandemi serta mengambil untung dari adanya wabah tersebut.

Baca Juga: Simak 5 Alasan Wanita Kuat Lebih Pilih Melajang daripada Jalani Hubungan yang Toxic

Weintrub mengatakan, ia hanya akan meminta maaf jika ada tawaran peralatan medis dari Tiongkok yang dikirim untuk rumah sakit di Brasil.

"Suruh mereka mengirim 1.000 ventilator ke rumah sakit Saya. Dan Saya akan pergi ke Kedutaan (Tiongkok, red) untuk berlutut di depan kedutaanm, meminta maaf dan berkata 'saya bodoh'", ujar Weintrub.

Dalam hal ini, Tiongkok marah dan geram atas pernyataan dari Weintrub.

Kedutaan Tiongkok di Brasil mengutuk tweet yang ditulis oleh Weintrub yang disebut 'absurd dan tercela', ia pun menyebut bahwa Weintrub sangat rasis.

Baca Juga: Simak 5 Alasan Wanita Kuat Lebih Pilih Melajang daripada Jalani Hubungan yang Toxic

"Pemerintah Tiongkok mengharapkan penjelasan resmi dari Brasil," tulis Duta Besar Tiongkok Yang Wanming.

Perselisihan itu muncul ketika Brasil ingin mendapatkan lebih banyak peralatan medis dari Tiongkok, seperti negara lainnya.

Menteri Kesehatan Luiz Henrique Mandetta mengatakan bahwa pekan lalu, Brasil berjuang untuk mendapatkan ventilator dan pasokan kesehatan vital lainnya dari Tiongkok, dan mengatakan bahwa beberapa pesanannya dibatalkan tanpa penjelasan.

Baca Juga: Penasaran 3 Zodiak Paling Romantis di Bulan April? Yuk Intip Sweetnya Mereka

Sejak pandemi itu muncul, hubungan Brasil dan Tiongkok menegang, terutama saat serangkaian tweet oleh putra Presiden Jair Bolsonaro Eduardo, seorang anggota parlemen federal yang mengkritik 'kediktaktoran' Tiongkok karena penanganannya.

Diberitakan dari situs Reuters, Weintrub menyerukan agar putra-putranya dan Menteri Luar Negeri Ernesto Araujo untuk lebih dekat dengan Amerika Serikat dan berhati-hati pada Tiongkok yang menjadi pembeli utama barang pertanian Brasil dan bijih besi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x