Khawatir Virus Corona, Peringatan Sembilan Tahun Bencana Fukushima Jepang Dirayakan dengan Sederhana

- 11 Maret 2020, 19:27 WIB
SEJUMLAH warga Jepang turut menghadiri peringatan bencana Fukushima Jepang.
SEJUMLAH warga Jepang turut menghadiri peringatan bencana Fukushima Jepang. /Kyodo/
PIKIRAN RAKYAT - Jepang menandai peringatan sembilan tahun bencana Fukushima pada Rabu, 11 Maret 2020. Tahun ini, peringatan dilakukan tanpa upacara resmi karena kekhawatiran akan penyebaran virus corona, COVID-19.

Pada 11 Maret 2011, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 9.0 disusul tsunami memicu kecelakaan ledakan reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Daiichi di Fukushima, wilayah timur laut Tokyo Jepang.

Akibat gempa, tsunami, dan ledakan reaktor nuklir, ratusan ribu penduduk Fukushima terpaksa harus mengungsi meninggalkan rumah mereka.
 
Baca Juga: Meski Pernah Disebut Pengkhianat, Muhyiddin Yassin Sampaikan Terima Kasih untuk Mahathir

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, bencana alam ini merupakan bencana terparah setelah peristiwa serupa di PLTN Chernobyl, Uni Soviet, pada 1986 lalu.

Perdana Menteri Shinzo Abe serta beberapa pejabat pemerintah lainnya menghadiri peringatan sederhana sembilan tahun pascabencana dan mengheningkan cipta.

Beberapa masyarakat Jepang juga tampak menghadiri lokasi peringatan pada pukul 14.46 GMT atau 21.46 WIB.
 
Baca Juga: Gelar Pelatihan Teknis Substantif Multimedia, Diskominfo Jabar Harapkan OPD dan ASN Buat Konten Positif Cegah Hoaks

Dalam isi pidatonya, Abe memohon maaf atas tidak dilangsungkannya peringatan resmi. Abe menyebut, keputusan ini ia ambil demi mencegah penyebaran lebih lanjut virus corona atau COVID-19 yang sedang mewabah.

Selain itu, Abe memuji pembangunan kembali di wilayah terdampak bencana, serta menyebut dirinya berharap Olimpiade Tokyo bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan upaya pemulihan yang telah dilakukan Jepang.

“Saya pikir ada cara lain untuk memperingatinya” ujar seorang warga Tokyo yang berusia 42 tahun, Natsumi Hoshi.
 
Baca Juga: Terpaksa 'Salaman Corona' dengan Peserta ADEKSI dalam Mengantisipasi COVID-19, Ma'ruf Amin Ucapkan Maaf

Natsumi ikut berkumpul di taman kota untuk turut memberikan bunga tanda duka. Dirinya menyebut orang-orang masih merasa terluka akibat bencana tersebut.

Meskipun sebagian besar proses pemulihan telah dilakukan, masih ada bagian wilayah yang sama sekali belum dapat ditinggali kembali karena tingkat radiasi yang masih terbilang tinggi meskipun sudah dilakukan upaya dekontaminasi secara berulang.

Seorang warga lain, Masahiko Sano, yang juga bergabung dalam peringatan sederhana itu mengatakan, “Saya pikir, memori tentang bencana itu mulai memudar.”
 

Selain membatalkan peringatan resmi bencana Fukushima, pemerintah Jepang juga telah menghentikan kegiatan sekolah, menutup taman bermain dan kebun binatang untuk menghindari penularan corona.

Berdasarkan data yang dihimpun Worldometers, sampai Rabu, 11 Maret 2020 pukul 18.00, tercatat hampir 1.300 kasus infeksi corona terjadi di Jepang.

Sebanyak 696 kasus di antaranya muncul di kapal pesiar Diamond Princess yang bersandar di pelabuhan Yokohama awal Februari lalu.
 
Baca Juga: Virus Corona Menambah Buruk Kondisi Daya Tahan Tubuh, Satu Pasien Positif COVID-19 di Indonesia Meninggal Dunia

Virus mematikan ini telah memakan korban setidaknya sebanyak 19 orang, 7 orang di kapal pesiar dan 12 orang di Jepang.

Secara global, sejak pertama muncul di kota Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, virus corona telah menginfeksi 120 negara dan 1 wilayah teritorial dengan total 120.560 pasien dengan 66.894 pasien berhasil sembuh.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x