Kematian Corona Diperkirakan Tembus 240.000 Jiwa, Trump Sebut Dua Minggu yang Menyakitkan

- 1 April 2020, 16:05 WIB
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump berhenti selama pengarahan pada Selasa.*
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump berhenti selama pengarahan pada Selasa.* //Alex Brandon

“Komunitaslah yang akan melakukan ini. Tidak ada peluru ajaib. Tidak ada vaksin atau terapi ajaib. Itu hanya perilaku," tegas dr. Deborah Brix.

Trump akhirnya mengindahkan saran tersebut dengan melakukan jajak pendapat, setelah sebelumnya menyatakan ambisi untuk memulai kembali ekonomi pada Paskah di gembor-gemborkannya.

Baca Juga: Viral Video Aksi Pencurian Bermodus Antar Paket Kiriman, Pelaku Gondol Emas dan Uang Tunai

Ia mengumumkan, pada Minggu, 29 Maret 2020 lalu, ia akan memperpanjang kebijakan ini hingga 30 April, serta mendesak orang Amerika untuk menghentikan pertemuan sosial, bekerja dari rumah, dan menangguhkan pembelajaran di pusat pembelajaan ramai.

Trump memutuskan, setelah hari yang buruk menimpa pasar saham Amerika Serikat. Dow Jones Industrial Average merosot lebih dari 400 poi, atau sekitar 1,9%, serta menutup penyelesaian kuartal pertama terburuk dalam sejarah 135 tahun.

Baca Juga: Bob Hasan Tutup Usia, Menpora Zainudin Amali Kisahkan Kembali Jasanya Semasa Hidup

Sementara itu, sebelumnya, Trump pernah memaksa warga AS untuk tetap beraktifitas agar tidak berdampak pada kelumpuhan ekonomi di AS, bahkan dalam akun Twitter-ny,a Trump mengungkap virus corona adalah virus biasa.

"Banyak orang mengatakan, 'Ride it out'. Jangan lakukan apa-apa, naik saja. Dan anggap itu sebagai flu. Tapi itu bukan flu. Ini ganas," tulis Trump dalam akun Twitter pribadinya.***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x