Sementara itu, kepala petugas medis Australia Brendan Murphy mengatakan, bahwa virus itu dapat menyebar cepat, terutama bagi mereka yang dekat dengan pasien di dalam pesawat Qantas.
Baca Juga: Komunitas 'Sampah Cantik' Sulap Bantaran Sungai Ciloseh jadi Taman Bermain Warna-Warni
"Kami akan mengamati dengan seksama mereka yang duduk dekat dengan mereka yang menderita penyakit ini," tutur Murphy saat ditemui di Canberra.
Senada dengan Stephens, Murphy pun menolak untuk mengidentifikasi pasien, namun ia menyebut bahwa satu adalah orang yang lebih tua dan satu adalah orang yang lebih muda.
Atas penemuan ini, saat ini Australia memiliki 17 kasus virus corona di wilayahnya dan beberapa lusin warganya yang tetap berada dalam kapal pesiar Diamond Princess di Jepang karena sudah positif tertular disana.
Padahal, Australia sudah tidak memiliki kasus virus corona sejak 1 Februari, saat mereka melarang masuknya orang-orang dari daratan Tiongkok dan aturan larangan itu kini akan diperpanjang hingga setidaknya 29 Februari nanti.***