Dievakuasi dari Kapal Pesiar Diamond Princess, 170 Warga Australia Jalani Masa Karantina Kembali

- 21 Februari 2020, 17:00 WIB
Kapal Pesiar Diamond Princess NYPost
Kapal Pesiar Diamond Princess NYPost /NYPost

PIKIRAN RAKYAT - Para penumpang kapal pesiar Diamond Princess berangsung-angsur dievakuasi oleh negara asal masing-masing, di antaranya Amerika, Kanada.

Salah satunya adalah Australia yang mengevakuasi sekitar 170 warganya untuk meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess yang bertambat di Pelabuhan Yokohama, Jepang.

Kedatangan mereka di Australia pada Kamis kemarin, akan langsung dimulai dengan masa karantina lanjutan selama dua minggu mendatang.

Baca Juga: Setelah Diguncang Gempa 4,9 Magnitudo, BPBD Kabupaten Tasikmalaya Sebut Tak Ada Laporan Kerusakan

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com melalui situs Reuters, sekitar 170 warga Australia telah tiba di Darwin pada Kamis kemarin untuk memulai dua minggu karantina lanjutan.

Karantina dilanjutkan, setelah akhirnya meninggalkan kapal pesiar yang merapat di Jepang yang memakan lebih dari 600 orang dikonfirmasi positif virus Covid-19.

Diamond Princess yang dimiliki oleh Carnival Corp telah dikarantina sejak 3 Februari di Pelabuhan Yokohama dengan 220 wisatawan Australia dari total 3.700 penumpang dalam kapal pesiar tersebut.

Baca Juga: Amati Kemajuan Pemain dalam Uji Tanding Pramusim, Robert Albert: Hasil akan Mengikuti Saat Liga Dimulai

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, 170 warga Australia akan dievakuasi ke Kota Darwin, sedangkan 47 orang yang tersisa di Jepang telah terinfeksi dan memutuskan untuk menunggu sisa karantina mereka di kapal pesiar tersebut.

"Infeksi virus korona yang terus-menerus di daratan Tiongkok membuat Australia perlu untuk melanjutkan pembatasan perjalanan terhadap warga asing yang memasuki Australia selama seminggu lagi hingga 29 Februari," tutur Morrison dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, seorang pejabat kesehatan di Northern Territory mengatakan, warga Australia yang pulang dari Jepang semuanya mulai disaring pada saat kedatangan dalam ruang karantina di Howard Springs.

Baca Juga: Lika-liku Cerita Seputar Pelaksanaan Tes SKD CPNS, dari Tunda Resepsi hingga Melahirkan Saat Tes  

"Ada enam orang dari pesawat itu yang diidentifikasi mengendus kecil dan sakit tenggorokan yang telah kami pisahkan sepenuhnya. Hasil tes akan diambil pada sore hari dari keenam orang yang akan langsung menuju ruang isolasi,” tutur Stephen menambahkan.

Adapun proses evakuasi itu dilakukan dengan pesawat Qantas Airways yang disewa khusus dan mereka telah tiba di Darwin tepat pada Kamis sekitar pukul 10:00 pagi waktu setempat.

Kepulangan dari 170 warga Australia tersebut diharuskan bebas gejala virus saat diperiksa oleh pejabat kesehatan Jepang sebelum mereka diberangkatkan. Namun, itu semua belum jadi jaminan karena beberapa dari mereka mungkin masih memiliki virus.

Baca Juga: Kulit Seorang Wanita Melepuh Setelah Bakar dan Kencingi Al Quran, Simak Fakta Sebenarnya

Pun begitu sejak 1 Februari lalu, Australia telah melarang masuknya mereka yang tiba langsung dari daratan Tiongkok, kecuali warga negara dan penduduk tetap.

Aturan ini dirasa perlu sebagai upaya menghentikan penyebaran virus corona  tersebut. Meskipun atas pemberlakuan aturan itu, Senin lalu, duta besar Tiongkok untuk Australia mengkritik pembatasan sebagai suatu reaksi berlebihan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah