Donald Trump menggugat komite DPR AS yang menyelidiki pemberontakan 6 Januari serta Arsip Nasional AS, untuk menghentikan Gedung Putih mengizinkan rilis dokumen yang terkait dengan kerusuhan itu.
Dia mengklaim bahwa sebagai mantan presiden dia memiliki hak untuk menegaskan hak istimewa eksekutif atas catatan tersebut.
Alasannya adalah bahwa melepaskannya akan merusak kepresidenan di masa depan.
Baca Juga: Lirik Lagu All I Want for Christmas Is You - Mariah Carey Beserta Artinya, Lagu Hits Saat Natal Tiba
Joe Biden sebelumnya telah menentukan bahwa catatan yang menjadi milik cabang eksekutif itu tidak boleh tunduk pada hak istimewa eksekutif.
Menurut pemerintahan Joe Biden, menyerahkan dokumen tersebut ke Kongres adalah demi kepentingan terbaik bangsa.
Setelah berminggu-minggu mengulangi klaim palsu bahwa pemilihan presiden AS 2020 dirusak oleh penipuan yang meluas, Donald Tump pada 6 Januari menyampaikan pidato berapi-api di Washington, DC.
Pada kesempatan itu, ia mendesak para pendukungnya untuk menghentikan ‘pencurian suara’.
Massa pendukungnya kemudian menyerbu gedung Capitol saat Kongres bertemu untuk mengesahkan kemenangan pemilihan Joe Biden.