Puji Hubungan Antara Rusia dan Tiongkok, Vladimir Putin: Bertahan dari Segala Ujian Berat

- 16 Desember 2021, 11:07 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memuji hubungan antara negaranya dan Tiongkok, menyebut telah bertahan dari ujian berat.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, memuji hubungan antara negaranya dan Tiongkok, menyebut telah bertahan dari ujian berat. //REUTERS/Maxim Shemetov

PR TASIKMALAYA – Vladimir Putin memuji apa yang ia sebut sebagai model antara hubungan Rusia dengan Tiongkok dalam panggilan telepon dengan Xi Jinping.

Dalam panggilan itu, Vladimir Putin menegaskan pada Xi Jinping bahwa dia akan menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing, karena kedua negara menghadapi kritik yang meningkat dari Barat.

Panggilan itu dilakukan beberapa hari setelah para menteri luar negeri G7 membahas serangan Moskow terhadap Ukraina dan tindakan keras Beijing di Hong Kong dan Xinjiang.

Pembicaraan itu juga terjadi setelah Rusia dan Tiongkok secara tegas dikeluarkan dari KTT demokrasi Presiden AS Joe Biden pekan lalu.

Baca Juga: Taecyeon Beri Dukungan Manis untuk Chansung Setelah Tinggalkan 2PM dan Hengkang dari JYP Entertainment

"Pada bulan Februari kami akhirnya dapat bertemu langsung di Beijing," kata Vladimir Putin dalam siaran televisi setelah dia mengatakan akan menghadiri Olimpiade.

Vladimir Putin juga menyebut Xi Jinping sebagai sahabatnya.

"Hubungan Tiongkok-Rusia telah bertahan dari segala macam ujian berat, dan menunjukkan dinamisme dan vitalitas baru," kata kantor berita Xinhua, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia.

Baca Juga: JYP Entertainment Ungkap Nasib Member 2PM Setelah Chansung Umumkan Tinggalkan Agensi

Dia juga menuduh pasukan internasional ikut campur di Tiongkok dan Rusia atas nama demokrasi dan hak asasi manusia serta menginjak-injak hukum internasional.

"Tiongkok dan Rusia harus mengembangkan lebih banyak tindakan bersama untuk lebih efektif menjaga keamanan dan kepentingan kedua belah pihak," tambah pernyataan itu.

Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia tidak mengirimkan perwakilan politik ke Olimpiade Musim Dingin atas tindakan Tiongkok terhadap Uighur dan sebagian besar minoritas Muslim lainnya di Xinjiang.

Baca Juga: Rizky Nazar Baru Gunakan Ganja 2 Minggu, Kini Resmi Jadi Tersangka Narkoba

Beijing dan Moskow mengecam boikot diplomatik dan Putin mengatakan kedua pemimpin menentang setiap upaya untuk mempolitisasi olahraga dan gerakan Olimpiade, sebuah kritik yang berulang kali dilontarkan Rusia ke Barat.

Rusia diketahui telah menggunakan program doping yang didukung negara pada Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi dan dilarang mengikuti kompetisi internasional setelahnya.

Atlet Rusia diperbolehkan bertanding sebagai pemain netral  tanpa bendera atau lagu kebangsaan Rusia  jika mereka dapat membuktikan catatan doping mereka bersih.

Baca Juga: Johnny NCT Akui Gegabah Abaikan Gempa Bumi dan Malah Lakukan Hal Ceroboh Ini

Pejabat Rusia termasuk Putin dilarang menghadiri kompetisi internasional kecuali diundang oleh kepala negara tuan rumah. Xi Jinping telah mengundang Putin untuk hadir.

Baik Tiongkok dan Rusia telah melihat hubungan mereka dengan negara-negara Barat memburuk dalam beberapa tahun terakhir dan telah berusaha untuk memproyeksikan front yang lebih bersatu.

Putin mengatakan kepada Xi bahwa model kerja sama baru telah dibentuk yang mencakup tekad untuk mengubah perbatasan bersama menjadi sabuk perdamaian abadi dan bertetangga yang baik.

"Saya menganggap hubungan ini sebagai model nyata untuk kerja sama antar negara di abad ke-21," kata pemimpin Rusia itu.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah