Vladimir Putin Tuding Kekuatan Barat Tingkatkan Konflik Rusia-Ukraina

- 19 November 2021, 13:45 WIB
Vladimir Putin tuding kekuatan barat telah meningkatkan panasnya hubungan antara Ukraina dan Rusia, simak selengkapnya.
Vladimir Putin tuding kekuatan barat telah meningkatkan panasnya hubungan antara Ukraina dan Rusia, simak selengkapnya. /Pixabay/DimitroSevastopol

PR TASIKMALAYA - Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis mengatakan Barat 'meningkatkan' konflik Ukraina dengan mengadakan latihan di Laut Hitam dan menerbangkan pesawat pengebom di dekat perbatasannya.

Tanggapan Vladimir Putin muncul saat AS menuduh Moskow membangun pasukan di dekat Ukraina.

Negara-negara Barat selama berhari-hari meningkatkan kewaspadaan atas aktivitas militer Rusia di dekat Ukraina, dengan Washington memperingatkan Moskow agar tidak membuat 'kesalahan serius' lain di negara bekas Soviet itu.

"Mitra Barat (kami) meningkatkan situasi dengan memasok Kiev dengan senjata modern yang mematikan dan melakukan manuver provokatif di Laut Hitam," kata Putin dalam pidatonya kepada Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca Juga: Behind The Scene Hawkeye Tampilkan Perkelahian Clint dan Kate Melawan Darculas Tracksuit

Dia mengklaim bahwa pesawat yang memiliki bom tersebut terbang di perbatasan Rusia-Ukraina.

Pemimpin yang telah lama menjadi Presiden Rusia itu mengatakan Moskow telah terus-menerus meningkatkan kekhawatiran tentang ini, tetapi semua peringatan dan pembicaraan kami tentang garis merah diperlakukan secara dangkal.

Putin telah menyuarakan keprihatinan tentang latihan angkatan laut AS di Laut Hitam selama berhari-hari, mengatakan kepada mitranya dari Prancis minggu ini bahwa itu 'provokatif' dan mengarah pada meningkatnya ketegangan antara Moskow dan NATO.

Baca Juga: Dalam Sidang Bersama PBB, India Singgung Negara-Negara yang Membiayai Terorisme!

Dia juga mengecam Ukraina karena menggunakan pesawat tak berawak buatan Turki untuk melawan pemberontak pro-Moskow.

Laut Hitam adalah wilayah sensitif bagi Rusia yang menguasai semenanjung Krimea setelah mencaploknya dari Ukraina pada 2014.

Sejak itu, Kiev terlibat konflik dengan pemberontak pro-Rusia di timur negara yang telah merenggut lebih dari 13.000 nyawa.

Baca Juga: 20 Ucapan Hari Anak Sedunia Berupa Quotes Bijak, Cocok Dijadikan Caption Medsos Gratis!

Spekulasi baru negara-negara Barat tentang rencana Rusia di Ukraina timur telah terjadi di tengah bentrokan atas krisis migran yang tak terduga di perbatasan dengan Belarus yang bersekutu dengan Kremlin dan anggota Uni Eropa, Polandia.

Uni Eropa menuduh rezim Alexander Lukashenko yang didukung Kremlin di Belarus dengan sengaja memikat ribuan migran kebanyakan dari Timur Tengah ke depan pintunya sebagai balas dendam atas sanksi.

Beberapa negara di Uni Eropa, termasuk Polandia, mengatakan bahwa Moskow juga berada di balik krisis tersebut.

Baca Juga: Wamenparekraf Apresiasi Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas', Sebut Representasi Kebangkitan Film

"Brussel perlu memahami bahwa penurunan ketegangan militer-politik tidak hanya untuk kepentingan Rusia, tetapi juga untuk seluruh Eropa, dan bahkan dunia," kata Putin.

Sebelumnya pada hari Kamis, pihak Kremlin mengatakan Eropa seharusnya tidak menyalahkan Rusia atas "semua masalah".

"Rusia memiliki minat pada semua orang di Eropa yang akhirnya sadar dan berhenti menganggap Rusia sebagai biang keladi dari semua masalah," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.

Dia menambahkan bahwa Uni Eropa seharusnya mengatasi sumber utama masalah yang saat ini amat penting untuk Eropa.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x