Lakukan Uji Coba, Pfizer Ungkap Pil Antivirus Covid-19 Tunjukkan Kemanjuran hingga Hampir 90 Persen

- 15 Desember 2021, 13:59 WIB
Ilustrasi. Pfizer mengungkapkan bahwa pil antivirus Covid-19 yang diproduksinya menunjukkan kemanjuran hingga hampir 90 persen.
Ilustrasi. Pfizer mengungkapkan bahwa pil antivirus Covid-19 yang diproduksinya menunjukkan kemanjuran hingga hampir 90 persen. /Pexels.com/Karolina Grabowska

PR TASIKMALAYA – Pfizer mengatakan pil antivirus Covid-19 yang diproduksinya menunjukkan kemanjuran hampir 90 persen dalam mencegah rawat inap dan kematian pada pasien berisiko tinggi.

Pernyataan Pfizer itu diutarakan usai data laboratorium baru-baru ini menunjukkan obat itu mempertahankan efektivitasnya terhadap varian Omicron yang menyebar cepat.

Pfizer bulan lalu mengatakan obat oral sekitar 89 persen efektif dalam mencegah rawat inap atau kematian bila dibandingkan dengan plasebo, berdasarkan hasil sementara pada sekitar 1.200 orang.

Data dari analisis akhir uji coba yang diungkapkan pada Selasa, 14 Desember 2021, termasuk tambahan 1.000 orang.

Baca Juga: Link Nonton Episode 1 Bad and Crazy Sub Indo, Tayang Perdana Malam Ini

Tak seorang pun dalam uji coba yang menerima pengobatan Pfizer meninggal, dibandingkan dengan 12 kematian di antara penerima plasebo.

Pil Pfizer diminum dengan ritonavir antivirus yang lebih tua setiap 12 jam selama lima hari yang dimulai segera setelah timbulnya gejala.

"Ini hasil yang menakjubkan," kata kepala petugas ilmiah Pfizer, Mikael Dolsten, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

"Kita berbicara tentang jumlah nyawa yang diselamatkan dan rawat inap yang dicegah. Dan tentu saja, jika Anda menyebarkan ini dengan cepat setelah infeksi, kita cenderung mengurangi penularan secara dramatis," jelas Dolsten.

Baca Juga: Profil Elkan Baggott, Pemain Indonesia Kelahiran Thailand yang Berkarier di Inggris

Pfizer juga merilis data awal dari studi kedua yang menunjukkan bahwa pengobatan mampu mengurangi rawat inap sekitar 70 persen dalam uji coba yang lebih kecil.

Pfizer menyebut hasil tersebut menunjukkan tren positif, tetapi tidak signifikan secara statistik.

Mereka mengikuti hasil dan berencana untuk merilis data dari 20 persen terakhir peserta dalam uji coba 1.100 pasien.

Uji coba tidak menunjukkan bahwa obat tersebut mengurangi gejala Covid-19 pada populasi itu.

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut 5 Kesalahan Menurunkan Berat Badan yang Sering Dilakukan

Dolsten mengatakan dia mengharapkan otorisasi untuk digunakan pada individu berisiko tinggi.

"Kami sedang dalam dialog regulasi yang sangat maju dengan Eropa dan Inggris, dan kami memiliki dialog dengan sebagian besar badan pengatur utama secara global," kata Dolsten.

Pfizer mengirimkan data ke FDA bulan lalu, meminta otorisasi penggunaan darurat (EUA) obat tersebut.

"Ini adalah hasil yang sangat menarik," kata Dr Paul Sax, seorang profesor di Harvard Medical School.

Baca Juga: Deretan Makanan Pencegah Kanker Payudara, Ada Kacang-kacangan

Sax mengatakan FDA harus mencoba untuk mempercepat proses otorisasi sebanyak mungkin, mencatat ada pilihan pengobatan yang sangat terbatas untuk orang berisiko tinggi di luar rumah sakit.

Saat ini tidak ada perawatan antivirus oral untuk Covid-19 yang diizinkan di Amerika Serikat.

Analis rata-rata memperkirakan pendapatan 2022 lebih dari US$24 miliar dari pil, yang akan lebih dari menutupi penurunan penjualan vaksin setelah 2021.

Pfizer, yang membuat salah satu vaksin Covid-19 terkemuka dengan mitra Jerman BioNTech, telah setuju untuk mengizinkan produsen generik untuk memasok versi obat ke 95 negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga: Ini Awal Masalah Kesehatan Wanita Kata dr. Zaidul Akbar

Namun, Dolsten mengatakan untuk tahun depan dia berharap obat tersebut akan diproduksi terutama oleh Pfizer.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah