Labih Banyak Negara Barat Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin, Kanada dan Australia Ikuti Jejak AS

- 9 Desember 2021, 07:49 WIB
Kanada dan Australia mengikuti jejak AS untuk memboikot diplomatik gelaran Olimpiade Musim Dingin di Tiongkok.
Kanada dan Australia mengikuti jejak AS untuk memboikot diplomatik gelaran Olimpiade Musim Dingin di Tiongkok. /Reuters/Thomas Peter

PR TASIKMALAYA – Negara-negara Barat yang memberlakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin di Tiongkok semakin bertambah setelah AS mengumumkan keputusan mereka.

Selain AS, kini Australia dan Kanada telah bergabung dengan memberlakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin mendatang di Beijing, mengutip catatan hak asasi manusia Tiongkok.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan Kanada tidak akan mengirim delegasi resmi ke Olimpiade Musim Dingin yang akan digelar di ibukota Tiongkok itu.

Trudeau mengatakan dia tidak berpikir keputusan boikot diplomatik Olimpiade Musim Dingin itu akan mengejutkan Tiongkok.

Baca Juga: Berikut 5 Ciri Kepribadian Orang yang Egois, Apakah Kamu Termasuk?

"Kami sangat jelas selama bertahun-tahun terakhir tentang keprihatinan mendalam kami seputar pelanggaran hak asasi manusia dan ini merupakan kelanjutan dari kami mengungkapkan keprihatinan itu," katanya.

Namun, Trudeau menambahkan bahwa atlet Kanada masih akan berpartisipasi di Olimpiade Musim Dingin.

Langkah ini mengikuti keputusan serupa dari Australia dan AS, di mana pemerintahan Presiden Joe Biden mengutip perlakuan Tiongkok terhadap Muslim Uighur di wilayah barat Xinjiang sebagai alasan boikot Olimpiade.

Baca Juga: Venom Gabung MCU, Presiden Marvel Bocorkan Rencana Kehadirannya di Film Spider-Man

"Perwakilan diplomatik atau resmi AS akan memperlakukan Olimpiade ini sebagai bisnis seperti biasa, dan kami tidak bisa melakukan itu," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengatakan bahwa akan ada boikot diplomatik secara efektif dari mereka terhadap Olimpiade Musim Dingin di Beijing.

Akan tetapi dia menegaskan kembali penentangannya terhadap boikot olahraga, yang menurutnya tidak masuk akal.

Baca Juga: Harga Outfit Rafathar di Acara Aqiqah Rayyanza Terungkap, Rafi Ahmad Berterimakasih kepada Sosok Ini

“Tidak ada menteri yang diharapkan hadir dan tidak ada pejabat,” kata Johnson.

Sementara itu, menanggapi boikot diplomatik dari banyak negara Barat, Tiongkok menuturkan bahwa mereka tidak mengundang menteri Inggris ke pertandingan tersebut.

"Olimpiade Musim Dingin Beijing adalah pertemuan atlet Olimpiade dan pecinta olahraga musim dingin di seluruh dunia, bukan alat manipulasi politik untuk negara mana pun," kata juru bicara kedutaan Tiongkok di London.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Tasikmalaya Kamis 9 Desember 2021: Hujan di Sore hingga Malam Hari

“Mempermasalahkan kehadiran pejabat pemerintah di Olimpiade Musim Dingin Beijing pada dasarnya adalah kampanye pencemaran nama baik politik,” kata juru bicara itu.

Sementara itu, boikot Olimpiade Kanada akan memperburuk hubungan yang sudah tegang dengan Tiongkok.

Hubungan itu memburuk setelah pihak berwenang Tiongkok pada 2018 menahan dua pengusaha Kanada, menuduh mereka memata-matai.

Baca Juga: Jennie BLACKPINK Diteror di Instagram usai Diikuti V BTS, Netizen Korea Anggap Fans Berlebihan

Ottawa mengatakan langkah itu merupakan pembalasan atas penangkapan eksekutif Huawei Meng Wanzhou atas permintaan ekstradisi AS, sebuah tuduhan yang ditolak oleh Beijing.

Meng, yang menghabiskan tiga tahun di bawah tahanan rumah di Vancouver, mencapai kesepakatan dengan jaksa AS dan kembali ke Tiongkok pada akhir September.

Warga Kanada Michael Spavor dan Michael Kovrig segera setelah itu dibebaskan dan kembali ke Kanada.

Baca Juga: Kumpulan Ucapan Hari Anti Korupsi Sedunia 2021, Rayakan Momentum Hari Ini!

Tetapi pemerintah Trudeau terus berbicara menentang catatan hak asasi manusia Tiongkok.

Tiongkok membantah melakukan pelanggaran, dengan mengatakan kamp-kampnya menyediakan pelatihan kejuruan dan diperlukan untuk memerangi ekstremisme.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah