Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat, Pemerintah Inggris Justru Minta Masyarakat 'Nikmati Natal'

- 6 Desember 2021, 14:54 WIB
Ilustrasi. Pemerintah Inggris berharap masyarakat dapat menikmati Natal ketika ada kabar Covid-19 varian Omicron menyerang.
Ilustrasi. Pemerintah Inggris berharap masyarakat dapat menikmati Natal ketika ada kabar Covid-19 varian Omicron menyerang. /REUTERS/Henry Nicholls

PR TASIKMALAYA - Baru-baru ini, kabar mengejutkan terjadi di Inggris terkait kasus Omicron Covid-19.

Kasus peningkatan Omicron Covid-19 di Inggris itu terkonfirmasi dari laman My London.

Namun, pemerintahan Inggris justru meminta masyarakat untuk menikmati natal meski di tengah kewaspadaan varian baru Covid-19 yaitu Omicron.

Dilaporkan, 86 kasus terbaru akibat Omicron Covid-19 telah terdeteksi di Inggris.

Baca Juga: Anthony Fauci Ungkap Hasil Penelitian Awal Varian Omicron: Sinyalnya Sedikit Menenangkan

Hal ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan lebih dari 50 persen dari 160 kasus kemarin.

Lebih lanjut, total infeksi menjadi 246 dengan 68 kasus yang dilaporkan di Inggris melalui Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA).

Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab mengatakan bahwa orang-orang harus menikmati Natal.

Baca Juga: Tiara Marleen Ungkap Permohonan Maaf pada Keluarga Faisal Usai Videonya Bersama Doddy Sudrajat Viral

"Mendapatkan (momen bersama) orang yang mereka cintai di sekitar mereka," ujar Dominic Raab yang dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman My London, pada Senin, 6 Desember 2021.

Ungkapan wakil perdana menteri Inggris itu pun terlepas dari penyebaran virus Omicron Covid-19.

Seperti diketahui, Omicron Covid-19 dilaporkan jauh lebih menular daripada varian lainnya.

Baca Juga: Usai Jalani Konser di Los Angeles, Tiga Personel BTS Pulang ke Korea Selatan, Keempat Lainnya Masih di AS

Bahkan, laporan menunjukan bahwa Omicron menyerang mereka yang telah divaksinasi ganda sudah tertular virus.

Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (SAGE) di Inggris, telah memperingatkan potensi perlunya pembatasan untuk diterapkan kembali pada Januari 2022 mendatang.

"(Omicron) sebenarnya mungkin lebih ringan tetapi kami belum memiliki cukup data," tutur Profesor David Spiegelhalter dari Universitas Cambridge.

Baca Juga: Ikata Cinta Malam Ini, Senin 6 Desember 2021: Detik-detik Aldebaran Selamatkan Andin

"Sama seperti tahun lalu dengan varian Alpha, ini adalah waktu yang buruk bagi varian untuk datang," sambungnya.

Lebih lanjut, dirinya menuturkan bahwa dalam dua minggu ke depan berpotensi berisiko tinggi jika banyak sosialisasi di dalam ruangan.

"Ini waktu yang mengerikan. Saya yakin pemerintah akan senang untuk tidak mengganggu Natal. Apa yang terjadi setelah Natal tentu saja adalah masalah lain," ucapnya.

Baca Juga: Terkait Video Asusila di Bandara Yogyakarta, Polisi Tetapkan 1 Tersangka

Di sisi lain, Dominic Raab mengaku akan terus waspada namun percaya diri karena vaksin booster.

"Saya pikir ini akan menjadi Natal yang hebat. Semua keluarga, teman, orang-orang terkasih yang bisa berkumpul bersama dengan cara yang belum bisa kami lakukan selama beberapa tahun sangat penting," tutur Dominic Raab.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: My London


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah