Pastikan Belum Ada yang Meninggal Karena Varian Omicron, WHO Ungkap Tengah Selidiki Kecepatan Penularan

- 5 Desember 2021, 08:48 WIB
Ilustrasi - WHO mengungkap bahwa mereka tengah menyelidiki kecepatan penularan Omicron, namun mematikan belum ada yang meninggal.
Ilustrasi - WHO mengungkap bahwa mereka tengah menyelidiki kecepatan penularan Omicron, namun mematikan belum ada yang meninggal. /Pixabay/geralt

PR TASIKMALAYA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa tidak ada yang meninggal sejauh ini akibat varian Omicron.

Tidak adanya data orang yang meninggal karena varian Omicron itu, menurut WHO, berdasarkan data di 38 negara di mana varian tersebut ditemukan.

AS dan Australia menjadi negara terbaru yang mengonfirmasi kasus varian Omicron yang ditularkan secara lokal.

Sementara itu, infeksi dari varian Omicron mendorong total kasus Afrika Selatan, negara yang pertama kali melaporkannya, melewati tiga juta.

Baca Juga: Kondisi Gala Sky Membaik, Fuji dan Fadly Faisal akan Ajak Anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah ke Psikolog

India mengkonfirmasi infeksi Omicron ketiganya baru-baru ini, dan kasus-kasus lain juga dilaporkan di Sri Lanka, Korea Selatan dan Malaysia.

WHO memperingatkan perlu waktu berminggu-minggu untuk menentukan seberapa menular varian itu.

Selain itu, WHO juga menyelidiki apakah Omicron memang menyebabkan penyakit yang lebih parah dan seberapa efektif perawatan dan vaksin untuk melawannya.

"Kami akan mendapatkan jawaban yang dibutuhkan semua orang di luar sana," kata direktur kedaruratan WHO Michael Ryan, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail.

Baca Juga: Pengakuan Fadly, Faisal, dan Fuji Sebelum Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Kecelakaan: Kita Diajak...

WHO mengatakan masih belum melihat laporan kematian terkait Omicron.

Akan tetapi, penyebaran varian baru telah menyebabkan peringatan bahwa Omicron dapat menyebabkan lebih dari setengah kasus Covid di Eropa dalam beberapa bulan ke depan.

Varian baru juga dapat memperlambat pemulihan ekonomi global, seperti yang terjadi pada Delta, menurut kepala Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva pada hari Jumat.

"Bahkan sebelum kedatangan varian baru ini, kami khawatir bahwa pemulihan, meskipun berlanjut, kehilangan momentum," tuturnya.

Baca Juga: Zulfikar Akbar Ingatkan Para Wanita Pasca Kasus Mahasiswi UB Bunuh Diri Akibat Pemerkosaan

“Varian baru yang mungkin menyebar sangat cepat dapat merusak kepercayaan,” ia menambahkan.

Sekretaris Kesehatan Inggris Sajid Javid yang bertemu dengan direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan varian itu sebagai produktif.

“Pertemuan produktif dengan Dr Tedros dan timnya untuk membagikan temuan kami sejauh ini di Omicron.

“Kami terus bekerja dengan WHO dalam perjanjian global kami untuk mempersiapkan dan menanggapi pandemi di masa depan, dan dalam membangun jaringan pengawasan global,” jelasnya.

Baca Juga: Belum Melahirkan, Lesti Kejora Sudah Dapat Hadiah Ini dari Citra Kirana dan Rezky Aditya

Omicron menyebar di Australia, yang menyebabkan mrencana untuk membuka kembali ekonomi menjadi sulit ketika sebuah cluster di Sydney tumbuh menjadi 13 kasus dan infeksi diduga di negara bagian Queensland.

Otoritas federal bertahan dengan rencana untuk membuka kembali perekonomian dengan harapan bahwa varian baru terbukti lebih ringan daripada jenis sebelumnya.

Akan tetapi beberapa pemerintah negara bagian dan teritori telah bergerak untuk memperketat kontrol perbatasan domestik mereka.

Kasus Omicron lebih lanjut diperkirakan terjadi selama akhir pekan ketika lebih banyak hasil tes datang, menurut Kerry Chant, kepala petugas kesehatan New South Wales, di mana Sydney adalah ibu kotanya.

Baca Juga: Pengakuan Deddy Corbuzier Usai Bercerai dari Kalina Ocktaranny tapi Serumah hingga Seret Nama Azka

Sementara itu India melaporkan kasus ketiga dari varian dengan jumlah total kasus Covid di negara itu mendekati angka 35 juta.

Pejabat di negara bagian Gujarat barat mengatakan pasien yang dites positif Omicron adalah seorang pria berusia 72 tahun asal India yang telah tinggal di Zimbabwe selama beberapa dekade, dan kembali pada 28 November.

India melaporkan 8.603 kasus baru Covid pada Sabtu, sehingga totalnya menjadi 34,6 juta. Kematian naik 415 menjadi 470.530.

Perdana Menteri Narendra Modi bulan lalu meminta para pejabat untuk fokus pada negara-negara yang diidentifikasi berisiko, setelah WHO menyatakan varian baru menjadi perhatian.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Minggu, 5 Desember 2021: RCTI, GTV, MNC TV, Indosiar, Ada Film 'Twelve Monkeys'

Dan Korea Selatan melaporkan rekor harian 5.352 infeksi Covid baru dan 70 kematian, sementara total sembilan kasus varian Omicron secara nasional telah dikonfirmasi.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah